Semarang, UP Radio – Direktur Utama dan Direktur Umum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang resmi dilantik, Selasa (16/7).
Pelantikan direksi dilakukan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi setelah lama kosong sejak direksi sebelumnya purna tugas pada 2017.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Moedal kini dipegang oleh Yudi Indarto, Direktur Umum (Dirum) PDAM Tirta Mpedal dijabat oleh Farchan Hilmie, sementara Direktur Teknis (Dirtek) hingga saat ini masih kosong.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya memang menunda pelantikan untuk Dirtek PDAM Tirta Moedal dengan beberapa pertimbangan.
Saat ini PDAM Tirta Moedal sedang menjadi perhatian di tingkat nasional terutama keberhasilan pembangunan SPAM Semarang Barat dengan metode Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Oleh karena itu, Hendi, sapaan akrab Wali Kota, menginginkan direksi yang baru dilantik untuk dapat mematangkan rencana pembuatan SPAM tersebut dengan Penjabat Sementara (Pjs) Dirtek saat ini, termasuk mematangkan rencana investasi SPAM Jatisari dan Pudakpayung yang ditargetkan terealisasi tahun ini.
“Kalau sudah lancar, Dirtek akan segera dilantik. Ini sebuah strategi saja bagaimana Perumda ini mampu merencanakan dengan baik,” kata Hendi.
Lebih lanjut, Hendi juga meminta jajaran direksi yang baru dilantik untuk dapat melayani masyarakat dengan baik. Kualitas dan kuantitas air harus terus dijaga agar masyarakat puas dengan pelayanan yang diberikan PDAM.
“Buat masyarakat tersenyum. Air jangan macet dan keruh. Kalau ada perbaikan pipa informasikan kepada masyarakat, siapkan tanki air. Jika dilakukan seperti itu, masyarakat tidak akan kecewa,” ujarnya.
Disisi lain, Hendi juga meminta PDAM Tirta Moedal untuk dapat meningkatkan dividen, sehingga PDAM dapat menyumbang dan menambah pendapatan asli daerah (PAD) yang bisa digunakan untuk pembangunan Kota Semarang.
“Sejak empat tahun yang lalu, PDAM menyetor dividen kepada Pemkot, mulai dari Rp 3 miliar, meningkat Rp 5 miliar, Rp 10 miliar, kemudian ditarget Rp 12 miliar tahun ini turun Rp 9 miliar. Maka, ini menjadi tugas direksi baru untuk meningkatkan lagi dividen yang bisa digunakan untuk pembangunan masyarakat dari tahun ke tahun,” paparnya.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Moedal, Yudi Indarto mengatakan, pihaknya akan mengedepankan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas (3K) dalam melayani masyarakat terkait kebutuhan air minum. Menurutnya, tiga hal tersebut harus lebih baik dari sebelumnya. Pihaknya juga optimis dapat meningkatkan dividen untuk pembangunan Kota Semarang.
“Kami akan bikin dividen meningkat karena dividen yang terakhir turun dibanding tahun sebelumnya. Kami kan kerja berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Kebetulan RKP naik dan kami bekerja untuk penuhi RKP,” sebutnya.
Sementara itu, menghadapi kekeringan, pihaknya juga akan membuat mapping terutama lokasi yang dialiri dari instalasi pengolahan air (IPA) Kudu. Pasalnya, persoalan ketidaklancaran dari IPA Kudu sudah menjadi permasalahan Kota Semarang dari tahun ke tahun.
“Nanti kami cari alternatif apakah ada solusi air baku lain atau cari sumber air baku untuk support Kudu. nanti kami cari solusinya karena itu menjadi masalah tahunan buat Kota Semarang. Saya optimis rekayasa tekonologi masih bisa dilakukan untuk support air baku,” tandasnya. (ksm)