Dinkes Semarang Buka Gebyar Vaksinasi, Datangi Tempat Ibadah

Semarang, UP Radio – Dinas Kesehatan Kota Semarang membuka Gebyar Vaksinasi yang merupakan layanan vaksinasi selama bulan Ramadhan yang dilakukan petugas dengan mendatangi tempat ibadah maupun balai Kelurahan atau Balai RW di masing-masing wilayah yang ada di Kota Semarang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam menyampaikan Gebyar vaksinasi diadakan sebagai salah satu upaya untuk melakukan percepatan vaksinasi baik dosis pertama, kedua hingga booster. Gebyar Vaksinasi dilakukan dengan cara petugas mendatangi langsung wilayah yang meminta untuk layanan vaksinasi tersebut diadakan.

Minimal dengan 20 orang yang terdaftar akan mengikuti vaksin, maka petugas vaksinasi akan langsung mendatangi lokasi. Persyaratan lainnya, peserta vaksin hanya cukup membawa KTP dan KK untuk melakukan validasi data dengan data yang ada di laman victori.semarangkota.go.id.

Advertisement

“Cukup 20 orang saja yang mau vaksin, mendaftarkan diri dan kami langsung datang, mau di tempat ibadah sehabis sholat tarawih, atau kumpul di balai kelurahan atau balai RW, kami siap,” papar Hakam, Rabu.

Masyarakat yang ingin mengajukan untuk layanan Gebyar Vaksinasi bisa langsung menghubungi petugas P2P Dinas Kesehatan Kota Semarang, Heri, dengan nomor telepon  0822-3325-4253.

Sementara sentra vaksinasi lainnya yang memang sudah dibuka oleh DKK seperti Mal Tentrem tetap melayani vaksinasi baik dosis pertama hingga booster mulai pagi hari hingga menjelang berbuka puasa. Selain itu, DKK juga memiliki sentra vaksinasi yang buka 24 jam yakni di Rumah Dinas Walikota Semarang.

Meski demikian, animo masyarakat untuk mengikuti vaksin di awal bulan ramadhan ini tergolong menurun. Jika sebelum Ramadhan, sentra vaksin Mal Tentrem bisa menghabiskan hingga 10.000 dosis, smenetara di Rumah Dinas mencapai 100 dosis perhari, namun saat ini memang jauh berkurang. 

“Mungkin efek masih awal puasa jadi masih belum pengen vaksin, nanti pertengahan puasa kita kejar lagi capaiannya,” katanya.

Selain itu, Hakam menilai masyarakat masih enggan melakukan booster karena gejala yang dialami ketika saat ini terpapar tidak separah saat varian Delta tahun 2021 lalu. Padahal capaian vaksinasi booster hingga hari ini baru sekitar 39 persen.

“Harapannya setiap hari bisa 10.000 dosis jadi seminggu bisa sampai 60.000 dosis,” tandasnya. (ksm)

Advertisement