Semarang, UP Radio – Pengasuhan positif sebagai solusi mendidik anak diera digital menjadi sebuah permasalahan serius yang harus disikapi oleh orang tua demi masa depan anak anak.
Hal tersebut di sampaikan Dr. Arri Handayani dosen program studi bimbingan dan konseling universitas PGRI Semarang dalam Pidato Ilmiah peringatan Dies Natalis ke 36 universitas PGRI Semarang, di balairung UPGRIS, (24/7).
“Keluarga adalah pondasi awal untuk tumbuh kembang anak yang akan membentuk kepribadian anak dan orang tua adalah guru utama ditahun pertama kehidupan anak,” ungkap Arri.
Namun menurut Arri banyak kasus yang muncul dalam berbagai pemberitaan seperti kasus perceraian keluarga, kekerasan tehadap anak, kasus narkoba dan kasus kenakalan remaja yang marak menjadi salah satu ancaman bagi tumbuh kembang anak.
“Hal hal ini sangat mempengatuhi tumbuh kembang anak, dan betul betul sangat menghawatirkan jika orang tua tidak mampu mendampingi anak anaknya,” tegas Arri.
Kondisi tersebut tidak lepas dari perkembangan tehnologi dimana generasi yang lahir setelah dekade 90 an adalah digital natives, yang telah mengenal media elektronik sejak lahir dan sudah terkondisikan dengan tehnologi yang tidak terpisahkan dengan kehidupan sehari hari.
Dalam Peringatan Dies natalis ke 36 UPGRIS yang dihadiri pemerintah daerah, Koordinator Kopertis wilayah VI, Ketua PGRI Jawa Tengah, ketua YPLP PGRI dan civitas akademika Upgris, Arri meminta setiap orang tua untuk selalu mawas diri dan bisa serius terlibat dalam proses pembelajaran anak Khususnya dalam Penggunaan tehnologi (Gadged) agar tidak menimbulkan ketergantungan yang berlebihan.
“Aktivitas di dunia maya, orang tua harus memperhatikan tahap perkembangan berdasar usia anak. Yang diawali dengan pengawasan sejak dini agar bisa tumbuh sesuai perkembangan usia,” tutupnya.
Sementara itu dalam laporan tahunan yang dibacakan Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr. Muhdi, SH. Mhum. Berbagai prestasi telah diraih oleh UPGRIS.
“Alhamduluillah, Walaupun Baru berubah menjadi Universitas (3 Tahun), Telah diperoleh dengan peringkat B. Sedangkan Akreditasi Program studi lama semua B kecuali progdi yang baru,” ungkap Rektor.
Berbagai kerjasama terus dilakukan UPGRIS baik di dalam maupun luar negeri, diantaranya dengan UTM (Malaysia), Burapha University, Mahasarakam State University (Thailand) dan Chonkbuk National University Korea Selatan.
Peningkatan saranan Prasarana pendidikan juga mendapat perhatian serius dengan memenuhi standart mutu fasilitas pembelajaran seperti Laboratorium yang terus ditambah, pengembangan perpustakaan, sarana olah raga dan terakhir penambahan gedung perkuliahan baru di kampus IV jl Gajah Semarang.
“Apa yang sudah dicapai semua berkat kerjasama dan dukungan semua pihak di universitas, PGRI maupun seluruh civitas akademika UPGRIS,” tutup Muhdi. (shs)