Dewan Minta PDAM Manfaatkan Embung Payau di Semarang

Semarang, UP Radio – Kemarau panjang yang melanda Kota Semarang membuat sumber air baku PDAM Tirta Moedal Kota Semarang mulai menipis.

Waduk Klambu Kabupaten Grobogan, satu diantara beberapa sumber air PDAM, menjadi andalan saat musim kemarau panjang. Saat ini, air di waduk tersebut pun semakin menipis.

Hal itu diketahui setelah DPRD Kota Semarang dan PDAM Tirta Moedal meninjau Waduk Kedungombo, beberapa waktu yang lalu.

Advertisement

Melihat kondisi tersebut, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman meminta PDAM Tirta Moedal tidak hanya mengandalkan satu sumber saja. Pihaknya berharap, PDAM bisa memanfaatkan beberapa embung air payau yang ada di Semarang.

“Kalau tidak kemarau panjang, mungkin tidak banyak komplain masyarakat. Kalau lihat waduk ini masih lumayan tapi dari 1.300 kubik per detik yang dialirkan kesini kan tidak semua ngalir ke Semarang, sehingga kebutuhan sedikit terganggu,” papar Pilus, sapaannya.

Pilus pun mendukung penyertaan modal yang tengah dilakukan PDAM Tirta Moedal diantaranya SPAM Semarang Barat, SPAM Jatisari, dan SPAM Pudakpayung. Dia berharap, kedepan Kota Semarang tidak mengalami persoalan air bersih saat kemarau panjang dengan program-progam yang dilakukan PDAM.

“Insyaallah kedepan kami akan dorong untuk anggarannya. Bagaimanapun air itu kebutuhan pokok. Jangan sampai upaya PDAM di mata masyarakat tidak ada artinya,” katanya.

Senada, Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Joko Susilo mengatakan, debit air semakin berkurang pada musim kemarau panjang.

“Kami melihat yang sesungguhnya bahwa kondisi sumber air semakin berkurang. Image masyarakat yang tidak tersaluri air jadi kemana-mana, seolah-olah pdam kurang bisa memenuhi air,” tuturnya.

Untuk itu, Joko selalu mendukung program PDAM selama hal itu menunjang pemenuhan kebutuhan air di Kota Semarang. Dia juga meminta PDAM segera membenahi pipa-pipa yang macet.

“Pada anggaran 2020, kami akan support PDAM untuk menindaklanjuti hal-hal yang belum baik. Penyertaan modal kami anggarkan Rp 15 miliar. Itu selaras dengan apa yang diberikan PDAM kepada Kota Semarang,” imbuhnya.

Direktur Utama, Yudi Indardo mengatakan, Waduk Klambu menjadi sumber air yang sangat dijaga dan diandalkan saat kemarau panjang. Sebab, beberapa sumber air baku diantaranya mata air dan sumur artesis sangat berkurang saat kemarau.

“Kami ada upaya untuk mencoba olah air payau srbagai antisipasu kedepan, karena air baku makin lama makin surut, kemarau makin panjang, serapan semakin berkurang,” paparnya.

Waduk Klambu, lanjut Yudi, mengaliri sepertiga pelanggan PDAM, terutama wilayah Semarang Timur. Sementara dua pertiga pelanggan lain dialiri dari sumber Kaligarang dan sumber air tanah serta mata air.

“Sebenarnya kami berharap satu bulan ini hujan. Kalau tidak ada hujan waduk ini berbahaya. Waduk tidak boleh kering karena betonananya bisa bermasalah,” ungkapnya.

Sementara ini, mengantisipasi wilayah yang tidak teraliri air, Yudi menambahkan, PDAM selalu siaga mengirim air dengan mobil tanki. Ada depalan mobil tanki yang disiapkan. Jika masih kurang, pihaknya siap menambah armada.

“Pelayanan pengiriman air tanki itu untuk wilayah yang mengalir kecil atau yang sedang giliran tapu bekum dapat air karena debit menurun,” katanya. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement