Dekat dengan Anak, Mbak Ita Kerap Membagikan Alat Tulis di Setiap Acara

Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dikenal sebagai pribadi yang dekat dengan anak-anak. Bahkan di tiap acara, acap kali dia kedapatan dikerumuni anak-anak saat kunjungan kerja di sejumlah tempat.

Dia selalu menyempatkan diri bersama anak-anak. Tidak hanya sekadar bersalaman, bermain, maupun bercanda. Melainkan juga menanyakan hal-hal kecil kepada mereka. Mulai tentang sekolah, hobi, hingga cita-cita.

Rupanya, di bagasi mobil Wali Kota Semarang perempuan pertama ini penuh dengan alat tulis sekolah seperti, pensil, bolpoin, buku tulis, penggaris, penghapus, rautan, dan lain-lain. Tak hanya itu, juga ada buku bacaan anak-anak.

“Ini mendorong supaya anak-anak giat belajar di tengah gempuran gadget yang mana saat sekarang ini banyak disuguhkan mungkin tontonan-tontonan belum saatnya mereka melihat,” kata Mbak Ita, di Balai Kota Semarang, Senin (20/11/2023).

Seperti saat pembagian alat tulis sekolah di Balai Kota Semarang, Senin (20/11/2023), kehebohan terjadi. Para orang tua saling tak menyangka bisa bertemu dengan orang nomor satu di Kota Semarang yang sekaligus membagi-bagikan peralatan sekolah untuk anaknya.

Antrean ingin berswafoto dengan wali kota pun tampak mengular. Bahkan, karena ingin segera berfoto, tak jarang mereka berebut dengan mendekati Mbak Ita supaya langsung dijepret kamera.

“Saya harapkan mereka bisa rajin belajar, saat ini bukan lagi online, sistem belajarnya offline, sehingga mereka akan makin semangat,” katanya.

Aksi bagi-bagi alat tulis itu telah menjadi kebiasaan lulusan SMAN 1 Semarang itu. Menjadi sebuah tradisi menebar kebahagiaan mendorong generasi bangsa menempuh pendidikan. Termasuk mengajarkan kepada calon Indonesia Emas akan pentingnya berbagi dengan sesama.

“Kita tahu, kompetisi mereka makin lebar, di 2045 bonus demografi hampir 60 sampai 70 persen, di mana piramida sudah terbalik,” ujarnya.

Melihat perkiraan bonus demografi yang melimpah tersebut, Mbak Ita menyebutnya sebagai pemicu untuk menciptakan program-program pendukung. Dalam menempuh pendidikan, calon generasi penerus harus diberikan fasilitas yang terbaik.

“Itu sebenarnya pancingan. Program-program pemerintah ini salah satunya sekolah negeri, ada juga sekolah swasta yang digratiskan untuk warga Kota Semarang, dan kemudian juga beasiswa,” tutur alumnus Universitas Pembangunan (UPN) Veteran Yogyakarta itu.

Tak berhenti di situ, Mbak Ita mengungkap tujuan mencetak masa depan bangsa itu juga perwujudan dalam mengentaskan kemiskinan hingga persoalan stunting yang masih menjadi momok segenap masyarakat karena ketidakpastian global.

Termasuk Kurikulum Merdeka Belajar yang memberikan kebebasan dalam menggali potensi-potensi yang dimiliki setiap anak dengan kemandirian masing-masing. Seluruh kepentingan untuk dunia pendidikan itu, akan diimplementasikan dengan tujuan Kota Semarang sebagai Kota Cerdas atau Smart City.(ksm)