Dalang Muda UPGRIS Gelar Pentas di Pondok Tingal Borobudur Magelang

Magelang, UP Radio – Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) M Rizki Tri Prastawa, berkesempatan mengisi acara kegiatan pakeliran padat ke-291 di Pondok Tingal Borobudur Magelang.

Rizki selain mahasiswa juga seorang dalang muda yang berbakat dan sudah beberapa kali menjadi dalang dalam kegiatan kesenian atau kebudayaan di berbagai tempat di Indonesia.

Pakeliran padat sukses digelar serta dihadiri oleh ratusan penonton baru baru ini, Rizki membawakan lakon Kumbakarna Senapati.

Advertisement

Alkisah di negeri Alengka Diraja suasana sangat mencekam, banyak bangunan porak poranda, dari setiap sudut terdengar tangisan anak dan janda yang amat menyayat hati, mereka kehilangan anak maupun suami yang disayangi tewas dalam peperangan yang terjadi. Alengka Diraja nyaris hancur akibat serangan pasukan kera Prajurit Sri Ramawijaya.

Gempuran Sri Ramawijaya dalam perang Brubuh Alengka ini bukan sekedar untuk merebut Kembali istrinya si Dewi Sinta tetapi untuk menghancurkan angkara murka yang dilakukan oleh Dasamuka Raja Alengka.

Walaupun sudah banyak korban di pihak Alengka namun Rahwana raja tidak peduli penderitaan keluarga prajurit maupun rakyatnya. Gempuran pasukan kera semakin gencar membuat Dasamuka resah gelisah hatinya gundah gulana.

Sadar kebiasaan Senapati maka dipanggilah adiknya Dipati Panglebur Gongso Raden Kumbakarna yang sakti mandraguna. Kumbakarna berjiwa kesatrian berpedoman Tripama diangkat menjadi Senapati pada awalnya kumbakarna menolak namun Dasamuka dengan argumentasi yang mendasar mampu membangkitkan jiwa patriot kumbakarna dan akhirnya menerima jabatan Senapati siap untuk berperang bukan karna membela Tindakan Dasamuka tetapi demi panggilan bumi pertiwi melawan yang merusak negaranya.

Dalam hiruk pikuk peperangan Kumbakarna bertemu Raden Wibisana adiknya yang membelot ke pihak Sri Rama. Disinilah kumbakarna mendapatkan pencerahan sekaligus mengucapkan salam perpisahan.

ketua program studi PBSD UPGRIS Yuli Kurniati W SS MA mengaku bangga dengan bakat yang dimiliki Rizki.

“Para mahasiswa PBSD UPGRIS banyak memiliki bakat diantaranya, menari, sinden, dalang, pranatacara, MC, serta WO. Kami terus memberikan wadah serta pembinaan hingga menjadi professional. Hal ini menjadi cara kami untuk merawat tradisi Jawa kepada generasi muda. Hinggi kini banyak alumni PBSD yang telah sukses menjadi guru, budayawan, seniman yang unggul,” tutur Yuli.(pai)

Advertisement