Semarang, UPRadio – Memasuki Desember curah hujan di Kota Semarang mulai tinggi. Kekhawatiran akan bencana banjir maupun rob pun menyelimuti beberapa warga Kota Semarang.
Seorang karyawan swasta di Kota Semarang, An Nizar (32) mengaku terdapat sedikit kekhawatiran adanya banjir di Kota Semarang, terutama di pusat kota dimana tempat ia menghabiskan waktu untuk bekerja. Pasalnya, pada musim hujan lalu, Simpanglima sempat mengalami genangan air. Ia berharap hal itu tidak terjadi lagi.
“Sebenarnya kalau di pusat kota bukan banjir sih tapi lebih ke terjadi genangan air. Tahun kemarin Simpanglima sempat terjadi genangan, dan itu sangat mengganggu aktivitas,” ujarnya, Senin.
Ia juga berharap, proyek-proyek perbaikan drainase yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang utamanya yang di pusat kota segera rampung. Sehingga, kekhawatiran itu bisa sedikit teratasi.
“Aku lihat masih ada proyek-proyek perbaikan drainase seperti di Jalan Ahmad Dahlan dan Ahmad Yani. Alhamdulillah, Pemerintah terus melakukan itu. Aku harap segera tertangani semua. Setidaknya, kekhawatiran masyarakat bisa teredam,” kata Nizar.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Sih Rianung mengatakan, pembenahan saluran di sejumlah titik Kota sudah dilakukan dan masih berlangsung. Ia menargetkan, Desember ini pembenahan saluran rampung.
Memasuki curah hujan yang mulai tinggi, pihaknya juga semakin intensif melakukan pengecekan drainase di seluruh Kota Semarang.
“Kami terus mengecek saluran-saluran. Jika ada sumbatan, kami langsung datangkan alat dan petugas. Kami juga terus berkomunikasi dengan teman-teman kelurahan karena yang tahu persis kan yang menempato, jadi bergerak bersamanya muncul,” papar Rianung.
Rianung menyebut ada beberapa titik yang menjadi perhatian penuh DPU Kota Semarang, yakni titik-titik yang mengalami banjir pada musim penghujan lalu, seperti di wilayah timur, Genuk, Jalan Gajah, Bongsari, Padi Raya.
“Ini menjadi perhatian kami. Saat ini wilayah Padi Raya juga masih kami bersihkan. Selain wilayah timur, kami juga fokus ke daerah Pasadena dan Gatot Subroto. Kami sudah buatkan tempat tampungan disana,” jelasnya.
Sementara, di daerah pusat Kota, yakni di wilayah Simpanglima sudah dilakukan normalisasi saluran sekitar 2 meter. Saat ini pengerjaan normalisasi juga masih dilakukan di Jalan Ahmad Yani hingga Ahmad Dahlan.
Adapun daerah atas seperti Tembalang, lanjut Rianung, juga terus dilakukan pembersihan saluran.
“Mayoritas saluran-saluran tersumbat sampah maupun tanah. Kemudian menyebabkan genangan. Kami sogoki, kami angkut, agar tidak terjadi genangan,” ucapnya.
Selain normalisasi saluran dan pengerukan sampah serta sedimentasi tanah, Rianung juga menyiagakan sejumlah pompa di saluran air.
“Pompa-pompa yang ada di stasiun pompa sudah siap, kami juga siapkan pompa portabel,” imbuhnya.
Ia juga berharap, masyarakat turut serta menangani persoalan banjir maupun genangan air dengan tidak membuang sampah di sungai maupun saluran air. (ksm)