Semarang, UP Radio – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kini makin marak di dunia pendidikan khususnya di sejumlah Perguruan Tinggi.
Program MBKM dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Nasional bertujuan untuk mendorong mahasiswa bisa menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja.
Balai Karantina Hewan Ikan Tumbuhan Jawa Tengah mendukung penuh program MBKM dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran mahasiswa produktif, adaptif dan berinteraksi secara professional.
Dukungan tersebut di wujudkan melalui perjanjian kerja sama (PKS) antara Badan Karantina Pertanian dan Fakultas Pertanian (Faperta), Universitas Gadjah Mada (UGM).
Balai Karantina Hewan Ikan Tumbuhan Jawa Tengah Sokhib menyambut baik kedatangan Achmadi Priyatmojo selaku guru besar Faperta UGM sekaligus dosen pembimbing lapangan dalam rangka supervisi kegiatan MBKM.
“Sesuai amanah Undang-Undang No 21 tahun 2019, karantina adalah sistem pencegahan masuk, keluar dan tersebarnya HPHK/HPIK/OPTK, pengawasan keamanan pangan, pakan, produk rekayasa genetik, agensia hayati, jenis invasif asing, satwa liar, satwa langka dimasukkan ke dalam, antar area dan keluar wilayah Indonesia. Tupoksi dilaksanakan di beberapa satuan pelayanan (satpel),” jelas Sokhip.
Menurutnya program MBKM akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menentukan mata kuliah di luar program studi secara terarah.
“Bentuk kegiatan pembelajaran MBKM dapat memberikan tantangan dan kesempatan mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan kapasitas mahasiswa,” terangnya.
Kegiatan magang/praktek kerja merupakan salah satu bentuk MBKM, di Karantina Jateng diikuti oleh 4 mahasiswa selama 4 bulan, 1 semester sejumlah 20 SKS.
Selama mengikuti magang, mahasiswa terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh edukasi tentang perkarantinaan impor, ekspor, antar area, laboratorium, fumigasi, deteksi dan identifikasi OPT/OPTK.
Dalam kunjungannya, Achmadi menyampaikan bahwa program MBKM merupakan kebijakan merdeka belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat terjun langsung ke dunia kerja.
Achmadi berharap selain dapat mengembangkan kemandirian melalui dinamika lapangan kerja mahasiswa juga bisa mengetahui sejauh mana perkembangan praktek kerja mereka.
“Diharapkan usai MBKM, mahasiswa mengantongi segudang pengalaman, pengetahuan perkarantinaan, berpikir kritis dan tentunya dapat menjadi duta karantin dan generasi muda berkompeten,” pungkas Sokhib. (shs)