Semarang, UP Radio – Pada Oktober 2024, inflasi pangan atau kelompok volatile food di Jawa Tengah masih tercatat sebesar 0,53% (month-to-month), dimana daging ayam ras tercatat mempunyai andil tertinggi inflasi sebesar 0,05%.
Pemerintah propinsi Jawa Tengah bersama Bank Indonesia berupaya menekan laju inflasi pangan salah satunya melalui kampanye Gemarikan untuk peningkatan konsumsi ikan yang dianggap memiliki peran dalam pengendalian inflasi pangan.
Kampanye Gemarikan tersebut dilaksanakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah dengan menggelar “Central Java Fish Market 2024 ke-3″ di halaman Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Selasa (12/11/2025).
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengungkapkan Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi besar di sektor kelautan dan perikanan.
“Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan konsumsi ikan dan memperkenalkan ikan sebagai salah satu alternatif sumber protein hewani. Mengusung tema “Protein Ikan untuk Generasi Emas Jawa Tengah”, acara ini menyoroti peran ikan sebagai sumber protein hewani berkualitas tinggi untuk membentuk generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif,” kata Sumarno.
Menurut Sekda, dalam upaya pencapaian visi Generasi Emas 2045, ikan dinilai memiliki kontribusi strategis dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), terutama bagi anak-anak dan remaja yang merupakan pilar masa depan bangsa.
“Data triwulan III 2024 menunjukkan bahwa pangsa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan di Jawa Tengah mencapai 13,51%, menjadikannya sektor terbesar kedua setelah industri pengolahan (33,51%),” jelasnya.
Sumarno menambahkan, “Central Java Fish Market 2024 ke 3″ menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mempercepat transformasi sektor kelautan dan perikanan yang lebih inovatif dan berkelanjutan.
Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, mengungkapkan hingga kini potensi sektor perikanan Jawa Tengah juga sebagai salah satu penyumbang ekspor terbesar.
“Volume ekspor produk kelautan dan perikanan pada tahun 2023 mencapai 69,28 juta ton dengan nilai sebesar Rp4,32 triliun, meningkat dari tahun 2022 dengan volume 60,09 juta ton senilai Rp4,25 triliun. Kontribusi ini menempatkan Jawa Tengah pada peringkat keenam nasional dalam ekspor sektor kelautan dan perikanan,” kata Rahmat.
Menurut Rahmat, dengan pendekatan yang tepat, Jawa Tengah berpotensi menjadi pusat produksi produk perikanan berkualitas tinggi, tidak hanya untuk pasar domestik tetapi juga internasional.
Pada kesempatan yang sama, sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia dalam pemberdayaan UMKM berdaya saing dan stabilitas harga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan sarana dan prasarana hilirisasi pangan kepada 8 (delapan) pelaku usaha di sektor perikanan dan kelautan.
Central Java Fish Market 2024 ke-3 juga dimeriahkan oleh berbagai kegiatan, yaitu Seafood Festival, Dongeng Anak, Edukasi HPI dan SURIKAN, Talkshow Komposisi Gizi, dan Demo Masak.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan lomba masak milenial yang diikuti oleh 53 peserta SMK se-Jateng, dengan bahan utama ikan.
Pada lomba masak, para peserta juga ditantang untuk menciptakan rasa yang unik dengan mengolah bahan cabai kering dan pasta bawang untuk menambah kelezatan masakan.
Tidak kalah seru, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan kehadiran 53 pelaku usaha sektor perikanan dan kelautan dalam bazaar UMKM Fish Market.
Melalui Central Java Fish Market 2024, Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah hingga pelaku usaha skala kecil dan industri besar, untuk bekerja sama dalam mengembangkan sektor kelautan dan perikanan.
Kolaborasi ini diharapkan mampu mengoptimalkan potensi Jawa Tengah sebagai sentra produksi dan pengolahan ikan berkualitas tinggi. Diharapkan, acara ini menjadi langkah awal yang baik dalam mendorong kemajuan sektor perikanan Jawa Tengah yang berdaya saing tinggi dan berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi daerah serta kesejahteraan masyarakat. (shs)