FPMIPATI UPGRIS Gelar Workshop ProProfs Quiz Maker Daring
Semarang, UP Radio – Menghadapi era new normal dalam dunia pendidikan sebagai dampak dari pandemi virus Covid-19, Cendekia Fakultas Pendidikan Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan dan Ilmu Pengetahuan Informasi (FPMIPATI) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) berkomitmen untuk tetap memberikan pelatihan dan workshop kepada guru di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini, salah satu wujud tim cendekia FPMIPATI yang sukses menggelar Workshop Evaluasi Pembelajaran Online berbasis ProProfs Quiz Maker secara daring pada tanggal 18 Juni 2020 dan 27 Juni 2020.
Dekan FPMIPATI, Dr. Nur Khoiri dalam sambutannya mengatakan FPMIPATI UPGRIS berkomitmen untuk selalu mendampingi dan memfasilitasi guru untuk meningkatkan profesionalisme guru di masa pandemi covid-19.
“Workhsop ini diikuti oleh 210 peserta untuk sesi pertama dan 410 peserta untuk sesi kedua. Peserta yang ikut dalam workshop sangat antusias dan senang sekali mengikuti kegiatan ini,” ungkap Nur Khoiri.
Lanjut Khoiri, Workshop ini bertujuan untuk memberikan motivasi, arahan dan pendampingan bagi guru sehingga guru dapat melakukan evaluasi pembelajaran kepada siswa sehingga ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dilihat.
Sementara itu Direktur Cendikia Nizaruddin mengatakan kegiatan workshop Evaluasi Pembelajaran Online berbasis ProProfs Quiz Maker menekankan model penilaian baru yang disebut Assessment 2.0 dengan menghadirkan narasumber Dr. Feny Roshayanti dan Dr. Sumarno.
“Model penilaian baru yang disebut Assessment 2.0 merupakan penilaian yang memanfaatkan web sebagai media penilaian. Ini sangat penting untuk mendukung penerapan konsep Merdeka Asesmen yang memungkinkan penilaian dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, bahkan oleh siapa saja,” terang Nizaruddin.
Memurut Nizar, Penilaian berbasis web dapat digunakan untuk penilaian formatif maupun penilaian sumatif.
Dalam acara tersebut juga menghadirkan fasilitator Sutrisno dan Yanuar Heri Murtianto untuk pendampingan evaluasi online berbasis ProProfs Quiz Maker.
Dengan aplikasi ini setiap guru akan dapat menentukan batas minimum ketuntasan belajar (KKM) dan guru dapat memberikan sertifikat kepada siswa yang tuntas belajar.
Direktur Pendidikan Cendekia Dr. Muhtarom menambahkan melalui pemberian sertifikat ketuntasan, maka siswa akan lebih termotivasi dalam belajar.
“Kegiatan ini akan rutin dilakukan setiap bulan oleh cendekia FPMIPATI UPGRIS,” pungkas Muhtarom. (shs)