Semarang, UP Radio – Pembangunan wisata religi makam KH Soleh Darat di kompleks TPU Bergota akan mulai dikerjakan pada Maret ini.
Pembangunan berupa cungkup makam Soleh darat, fasilitas MCK dan tempat wudhu, serta akses jalan. Adapun gapura masuk telah dibangun pada 2021 lalu.
Dinas Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang menggelontor anggaran Rp 1 miliar untuk pembangunan tersebut.
Sekretaris Disperkim Kota Semarang, Saelan mengatakan, cungkup makam Soleh Darat akan dibuat seperti konsep rumah joglo. Konsep dibuat sederhana untuk menunjukan kepribadian sosok Soleh Darat. Konsep ini juga telah melalui beberapa kajian dan pembahasan bersama para kyai dan ulama Kota Semarang.
“Kami akan mulai pembangunan di akhir Maret. Sebelum Ramadan pembangunan sudah dimulai dan ditargetkan rampung empat atau lima bulan ke depan,” papar Saelan usai sosialisasi penataan makam KH Soleh Darat di kantor PCNU Kota Semarang, Rabu (9/3).
Selain cungkup, Disperkim juga akan menambah fasilitas berupa MCK dan tempat wudhu. Akses jalan dari gapura hingga makam KH Soleh Darat juga akan dilakukan penataan dengan lebar sekitar 20 sentimeter.
Penataan akses jalan dan penambahan fasilitas MCK dan tempat wudhu ini akan berdampak pada makam warga yang berada di sekitar. Ada 116 ahli waris makam yang terdampak penataan makam KH Soleh Darat. Namun, dia memastikan tidak ada pemindahan makam.
“Kami tidak memindah makam. Hanya kijingnya terdampak sekitar 20 sentimeter. Dengan adanya sosialisasi ini, ada kesepakatan dengan ahli waris terkait hal ini,” terangnya.
Menurutnya, perapihan kijing makam yang terdampak pembangunan akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang. Sehingga, ahli waris tidak akan terbebani untuk merapihkan setelah penataan.
Ketua PCNU Kota Semarang, Anashom menambahkan, desain pembangunan makam KH Soleh Darat sudah didiskusikan beberapa kali, termasuk kali ini bersama para ahli waris. Keputusan tidak akan memindahkan makam namun hanya merapikan kijing makam warga agar bisa ada akses jalan.
“Selama ini kasian kalau ada peziarah cari jalan sulitnya bukan main. Itu nanti dirapikan, beberapa makam ada yang terkena. Kalau memindah makam para ulama tidam boleh. Sebenarnya kalau makam masyarakat memang perlakuan berbeda, tapi kami tidak dalam rangka itu,” terangnya.
Menurutnya, fokus utama pembangunan ada pada makam KH Soleh Darat yang akan dibangun dengan konsep Joglo. Sehingga, makam akan terlihat lebih besar, bisa untuk kegiatan khaul, dan peziarah akan merasa lebih nyaman. Adapun pengelolaan setelah pembangunan akan dikonsultasikan lebih lanjut dengan wali kota dan masyarakat yang selama ini ada disana.
Dia juga berharap, ada solusi parkir kendaraan para peziarah. Menurutnya, pengelolaan parkir wisata ziarah boleh saja berjauhan dari situs lokasi. Namun, perlu ada kendaraan yang mengantar wisatawan ke lokasi.
“Misalnya, kalau di bergota paling mungkin ojek motor atau mobil angkutan sehingg orang bisa lebih nyaman. Masyarakat setempar juga bisa terlibat bekerja,” ujarnya.
Sementara itu, seorang ahli waris makam, Muna Irawati mengatakan, ada tujuh makam keluarga besarnya yang terdampak penataan. Makam keluarga besarnya terdampak pembangunan kamar mandi dan tempat wudhu. Dia pun tidak mempermasalahkan selama tidak ada pemindahan makam. Dia mendukung program pemerintah jika hal itu bisa berdampak kebaikan.
“Kalau buat kebaikan kenala tidak, saya setuju saja. Yang penting untuk makam leluhur saya cuma digeser kijingnya tidak maslaah, tidak ada pemindahan. Kalau pemindahan perlu dirembug keluarga,” katanya.
Dia berharap, penataan makam KH Soleh Darat akan membuat peziarah lebih ramai. Kegiatan pengajian yang rencananya bakal rutin digelar tentu akan turut mendoakan leluhurnya yang berada tak jauh dari makam KH Soleh Darat. (ksm)