Semarang, UP Radio – Kegiatan budidaya maggot yang dilakukan mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) di kelurahan Penggaron Kidul menjadi salah satu program kerja terbaik di wilayah kecamatan Pedurungan.
Koordinator KKN kelompok 38 UPGRIS Shelly Fitri Melinia mengugkapkan dipilihnya budidaya maggot karena memiliki nilai ekonomis bagi warga masyarakat.
“Maggot adalah belatung atau larva dari jenis lalat black soldie fly. Budidaya maggot memberikan keuntungan karena magot bisa dipakai untuk pakan ikan yang berprotein tinggi,” katanya.
Kegiatan pembudidayaan maggot di kelurahan penggaron kidul dilaksanakan selama masa KKN dengan melibatkan warga masyarakat pada sore hingga malam hari.
“Selain itu maggot juga memiliki kemampuan mengonversi limbah menjadi pupuk organic yang sangat berguna untuk tanaman,” ujar koordinator KKN Shelly.
Dijelaskan, budidaya magot kini banyak dikembangkan masyaraka karena hanya dibutuhkan tempat budidaya magot dengan menggunakan triplek baja ringan yang di satukan seperti laci laci terbuka secara bertingkat dan menggunakan kawat loket dan baja ringan.
Setelah menyediakan temat budidaya, mahasiswa memasukan dedak atau pur pakan ayam sebagai tempat bersarangnya maggot-maggot tersebut, kemudian baru magot itu di letakan secara menyeluruh di tempat yang sudah disediakan hingga masa panen.
Selain budidaya maggot, pada penghujung dua minggu setelah KKN, diselenggarakan expo KKN di kecamatan Pedurungan.
Pada Perhelatan acara Expo tersebut dihadiri camat Pedurungan, lurah dan warga masyarakat dan mahasiswa KKN dengan berbagai suguhan acara diantaranya senam bersama ibu-ibu, dan pameran hasil karya mahasiswa serta bazar.
Pada Acara expo KKN kecamatan Pedurungan tersebut juga diumumkan hasil penilaian program terbaik dan budidaya maggot di kelurahan Penggaron Kidul oleh kelompok 38 KKN UPGRIS berhasil meraih hadiah juara 2 program kerja terbaik di se kecamatan Pedurungan. (shs)