BRT Trans Jateng Purworejo-Magelang Kini Diberangkatkan dari Terminal Tipe B Kutoarjo

Purworejo, UP Radio – Mulai 21 Juni Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng koridor 5 jurusan Kutoarjo-Borobudur mulai mengalihkan titik keberangkatan dari Halte Tipe C Kutoarjo ke Terminal Tipe B Kutoarjo.

Dengan pengalihan tersebut BRT koridor 5 kini penumpang bisa naik dan turun di lokasi yang lebih nyaman dan representatif. “Terminal sini (Terminal Tipe B Kutoarjo) dengan terminal lama (Halte Tipe C) representatif yang sini, karena dari tempat tunggu penumpang, sini bisa muat penumpang lebih banyak,” ungkap Ika Reni perempuan 32 tahun asal Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang.

Menurutnya fasilitas di Terminal Tipe B Kutoarjo juga membuat nyaman calon penumpang. Karena, mereka bisa menunggu BRT Trans Jateng dengan duduk di tempat yang telah disediakan dalam jumlah yang banyak.

“Di sana (Halte Tipe C) ada haltenya, kalau halte penuh, kita pergi. Kalau di sini (Terminal Tipe B) banyak tempat duduknya,” ucapnya.

Dengan nyamannya fasilitas di terminal, berarti turut melengkapi rasa nyaman menggunakan BRT Trans Jateng.

Ia sendiri mengaku telah menjadi pelanggan BRT sejak dua tahun silam. Hampir setiap hari, Ika naik BRT Trans Jateng dari Borobudur-Kutoarjo.

“Alasannya karena dari busnya nyaman, kebersihan, karyawan, kru baik. Pramujasa sangat profesional, juga driver. Dari segala fasilitas nyaman, dengan harga yang murah,” ungkapnya.

Ditambahkan, dengan semakin nyamannya terminal, membuat penumpang BRT semakin dimanjakan. Selama ini, naik BRT membuatnya bisa berhemat lebih dari Rp100 ribu per bulan. Sebab, terjangkaunya harga tiket BRT yakni Rp2 ribu untuk pelajar dan Rp4 ribu untuk umum, membuat masyarakat merasa senang.

“Dengan saya beralih ke Trans Jateng malah lebih murah dan saya bisa mengantongi untuk jajan juga. Kalau Trans Jateng satu bulan tidak sampai Rp50 ribu. Bus umum bisa Rp50 ribu ke atas. Terima kasih Pak Gubernur Jateng yang sudah memfasilitasii adanya Trans Jateng ini. Semoga ke depannya lebih banyak lagi (armadanya),” ucap dia.

Penumpang Trans Jateng lainnya, Dwi Widya asal Kutoarjo menilai, terminal yang baru ini jelas akan membuat penumpang lebih nyaman dalam menunggu BRT. Mahasiswi salah satu universitas di Purworejo itu berharap fasilitas terminal bisa lebih lengkap dan tertata.

“Terminal masih baru jadi belum tahu ke depannya akan seperti apa,” kata Widya.

Sementara Kepala Balai Transportasi Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Joko Setyawan mengatakan, keberadaan Terminal Tipe B Kutoarjo untuk BRT Trans Jateng merupakan wujud keseriusan Gubernur Ganjar, dalam memberikan pelayanan transportasi murah dan mudah ke masyarakat.

“Pak Ganjar merupakan pemimpin daerah yang memahami kebutuhan masyarakat modern akan transportasi, terutama transportasi publik angkutan massal,” kata Joko, saat ditemui di kantornya.

Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu cara pemerintah dalam mengurangi kemacetan. Oleh karena itu, keberadaan angkutan massal perlu didukung. Sehingga kepadatan jalan bisa berkurang, kecelakaan berkurang, polusi berkurang, dan masyarakat juga bisa menghemat pengeluaran dari sisi transportasi. Oleh karena itu, terminal harus bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Joko mengungkapkan penumpang bisa menggunakan BRT dengan fasilitas yang memadai dan nyaman. Ada ruang tunggu penumpang, ruang keberangkatan, ruang kedatangan, toilet, musala, ruang ibu hamil, serta akses difabel. Selain itu, ada ruang untuk berdagang, UMKM dan lainnya, sampai tempat parkir.

“Penumpang yang banyak (2.700 orang penumpang per hari di rute ini) memang harus diakomodir, tempat naik turun yang representatif. Terminal Tipe B Kutoarjo dibangun agar penumpang bisa mendapatkan tempat yang cukup nyaman, untuk naik dan turun dari Kutoarjo,” jelasnya. (hms)