BRIDA Kota Semarang Launching Program RUKO KITA, Kolaborasi Implementasi Riset Lintas Sektoral

Semarang, UP Radio – Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Semarang menggelar workshop bertajuk Penguatan Kelembagaan BRIDA sekaligus melaunching Program RUKO KITA di Ruang Komisi A dan B, Gedung Moh Ihsan, Balai Kota Semarang.

Plt Kepala BRIDA Kota Semarang, Soenarto mengatakan, workshop kali ini terkait penguatan kelembagaan BRIDA dan pemanfaatan peta jalan riset dan inovasi di Kota Semarang.

“Latar belakang workshop ini adalah bagaimana BRIDA sebagai sebuah kelembagaan baru terkait perubahan mekanisme. Khususnya riset, kajian dan inovasi yang harus diselenggarakan oleh pemerintah daerah,” ujar Soenarto usai menjadi narasumber dalam workshop tersebut.

Narto menjelaskan jika narasumber workshop adalah orang-orang berkompeten, baik dari BRIN ada Atang Sulaeman, Perekayasa Ahli Madya BRIN, Anggota Komisi A DPRD Kota Semarang, Budiharto, BRIDA Jateng dan Akademisi serta Bappeda.

“Dari BRIN pusat ada pak Atang. Beliau memberikan pencerahan kepada OPD, bahwa BRIDA memegang kendali atau peranan penuh dalam kegiatan riset kajian,” ujar dia.

Hal ini, lanjut Narto, sesuai regulasi, yang tertuang dan terstruktur dalam peraturan BRIN Nomor 5 Tahun 2023 tentang penguatan peran dan fungsi BRIDA.

“Dalam transisi ini justru BRIDA ditempatkan sebagai koordinator. Jadi silahkan masyarakat yang punya kajian, atau akademisi serta OPD yang punya riset, harus berkoordinasi dengan BRIDA,” terangnya.

Menurut Narto, BRIDA bertugas sebagai dirigen, memberikan guidance-guidance bagaimana riset kajian itu dilaksanakan, kaidah-kaidah apa dan permasalahan. Termasuk kajian yang sebelumnya, untuk direview ulang.

“Tentunya ini butuh sebuah forum. Forum kolaborasi, sinergi, forum diskusi. Kita formalkan dalam bentuk RUKO KITA (Rumah Kolaborasi Kelitbangan dan Inovasi Kota Semarang),” kata dia.

RUKO KITA akan membahas penyelenggaraan riset dengan diskusi dan sharing melibatkan lintas sektoral berbagai stakeholder.

“Dengan forum ini, riset yang kita buat nanti harapannya betul-betul bisa menjawab tantangan dan dinamika perkembangan kebutuhan masyarakat. Poin paling pentingnya bisa diimplementasikan dengan baik dan berkelanjutan,” papar Narto.

Dia menambahkan jika forum dalam RUKO KITA akan menggandeng lintas sektoral, mulai dari BRIN, BRIDA, Bappeda, akademisi sehingga masyarakat.

“Secara konseptual, OPD tetap bisa membuat kajian atau riset tapi guidance – guidancenya, tapi koordinator tetap dari BRIDA,” imbuh dia. (ksm)