Semarang, UP Radio – Pemerintah kota Semarang mengapresiasi Universitas PGRi Semarang yang telah peduli pada kebersihan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya pengolahan sampah yang sejalan dengan program Semarang wegah nyampah yang dicanangkan walikota.
Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu mengatakan hal tersebut saat mengunjungi Expo KKN UPGRIS 2020 di halaman Kecamatan Gayamsari kota Semarang (16/2/2020).
“Kecamatan Gayamsari wegah nyampah harus terus berkelanjutan, dimulai dari keluarga dan terus ke lingkungan dan semakin keatas sehingga bisa terwujud tahun 2022 kota semarang bebas sampah,” kata Ita.
Ita berharap, Jangan ada lagi penggunaan sedotan sekali pakai, minuman kemasan sekali pakai karena sampah plastic ini sangat sulit terurai dan harus dikumpulkan dan dioleh menjadi barang yang lebih bermanfaat.
“Sampah sampah plastic nantinya harus dioleh menjadi barang produktif yang memiliki nilai ekonomis sedangkan sampah organic nantinya bisa dioleh menjadi pupuk,” terangnya.
Upaya Gayamsari wegah nyampah ini harus mendapat perhatian serius dari masyarakat maupun pemerintah dengan melakukan pembinaan dan pengawasan agar bisa terus berkelanjutan.
“Nantinya disetiap kelurahan harus dibuatkan Bank sampah,” tambahnya.
Sementara itu wakil rektor 4 Universitas PGRI Semarang Suwarno Widodo mengatakan KKN kali ini tersebar 15 kecamatan di 7 kabupaten/ kota diJawa tengah.
“Program yang disusun selalu berkesinambungan setiap tahunnya agar dapat memberikan manfaat keekonomian bagi masyarakat,” katanya.
Program Gayamsari wegah nyampah ini juga diaplikasikan dengan memamerkan hasil produksi daur ulang sampah yang diolah mahasiswa bersama warga menjadi produk yang lebih bermanfaat. (shs)