Semarang, UP Radio – Transformasi digital telah membawa perubahan dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, khususnya aktivitas perekonomian.
Pemerintah telah menerbitkan Keputusan Presiden No.3 tahun 2021 yang memberikan mandat kepada pemerintah daerah untuk membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang diketuai oleh Kepala Daerah.
Penyelenggaraan Jateng Digital Festival merupakan acara pengukuhan seluruh TP2DD se-Jawa Tengah. Pengukuhan TP2DD dilaksanakan di tentrem hotel Semarang dan dihadiri oleh sekretaris Jenderal Kementerian dalam negeri, Dr. Muhammad Hudori dan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng.
Pengukuhan TP2DD se-Jawa Tengah dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sekaligus mengajak seluruh TP2DD bersinergi mendorong digitalisasi, untuk menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari.
Kepala perwakilan Bank Indonesia Propinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso mengatakan Digitalisasi merupakan kunci untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dan daerah di masa pandemi.
“Kebijakan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Kota di Jawa Tengah dengan terbentuknya 1 TP2DD Provinsi Jawa Tengah dan 35 TP2DD di tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Terbentuknya TP2DD tersebut merupakan sinergi seluruh pemerintah di Jawa Tengah dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah,” terang Pribadi Santosa kepada awak media di Semarang (9/9).
Pribadi Santoso menyatakan untuk mengoptimalkan peran digitalisasi dalam mendorong pemulihan ekonomi di daerah, sinergi berbagai pihak sangat penting diterapkan.
“Tahap awal Digitalisasi dapat diaplikasikan pada berbagai sendi aktivitas perekonomian, mulai dari mendukung optimalisasi produksi, kelancaran perdagangan antar daerah, dan pemasaran berbagai komoditas secara lebih efisien,” ujarnya.
Ia meyakini kolaborasi antar TP2DD dan TPID merupakan sinergi yang sangat penting. Perluasan digitalisasi yang dimotori oleh TP2DD, disertai dengan stabilisasi harga yang digawangi oleh TPID akan perekonomian Jawa Tengah.
“Saat ini, perkembangan digitalisasi di Jawa Tengah sangat signifikan, tercermin dari tingginya merchant pengguna QRIS yang mencapai 673 ribu, pertumbuhan agen Layanan Keuangan Digital sebesar 10,6% (yoy) dan peningkatan penggunaan nominal uang elektronik yang tumbuh 64,3% (yoy),” tambahnya.
Jateng Digital Festival yang diselenggarakan secara hybrid, dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan meliputi pemerintah provinsi, pemerintah daerah, perbankan, pelaku usaha, akademisi, serta masyarakat umum.
Pribadi Santoso berharap tingginya pemahaman masyarakat tentang bagaimana digitalisasi dapat mendorong perekonomian, semakin meningkat. (shs)