BI Proyeksi Ekonomi Jateng 2020 Tumbuh Hingga 5,8%

Semarang, UP Radio – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah memproyeksikan kondisi perekonomian Jawa Tengah akan tumbuh lebih tinggi di rentang 5,4-5,8% di tahun 2020 dengan inflasi yang terjaga pada kisaran 3,0±1%.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Soekowardojo mengatakan, optimistis pertumbuhan ekonomi tersebut tercapai dan akan semakin meningkat ke depannya hingga mencapai 7% di tahun 2023.

“Ke depan, prospek ekonomi Indonesia, termasuk Jawa Tengah, akan lebih baik di tahun 2020 dan akan semakin baik lagi dalam jangka menengah-panjang,” ujar Soekowardojo, Kamis (5/12/19).

Advertisement

Namun demikian, kata dia untuk mencapai pertumbuhan tinggi dan berkualitas, bukanlah pekerjaan yang mudah. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, harus disertai pula dengan inflasi yang rendah dan terkendali. Peran Perbankan juga perlu lebih ditingkatkan terutama dalam pembiayaan infrastruktur strategis.

“Pembangunan infrastruktur khususnya infrastruktur yang meningkatkan konektivitas, diharapkan dapat lebih mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah karena memiliki multiplier effect yang besar. Berikutnya untuk mendorong pertumbuhan lebih tinggi, daya saing dan produktivitas harus terus ditingkatkan,” jelasnya.

Ia menambahkan, industri yang menopang ekspor manufaktur dan pariwisata juga harus terus didorong untuk bertumbuh lebih baik lagi.

Sementara itu, sektor pariwisata lanjutnya perlu ditingkatkan produktivitasnya dalam menarik potensi wisatawan asing agar turut berperan dalam perbaikan defisit di neraca jasa.

“Digitalisasi tidak boleh terlupakan dalam pengembangan ekonomi Jawa Tengah. Inovasi digital mampu memperkuat keterhubungan antar pelaku ekonomi,” pungkasnya. 

Sementara itu, Plt Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Heru Setiadhie mengatakan, Pemprov terus berupaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi Jateng hingga 7% tersebut.

Menurutnya, ada tiga hal yang menjadi perhatian yaki penyederhanaan perizinan dan kecepatan pelayanan kepada investor. Kemudian dukungan infrastruktur dan kepastian lahan.

“Jangan sampai investor tidak ada kepastian harga lahan, harus ada Perdanya,” pungkasnya. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement