BI Jateng Bersama ISEI Jawa Tengah Menyelenggarakan Public Lecture G20

Semarang, UP Radio – Indonesia secara resmi memegang Presidensi Group of Twenty (G20) tahun 2022 yang mengusung tema ”Recover Together, Recover Stronger”.

Mendukung suksesnya presidensi G20, Kantor perwakilan Bank Indonesia propinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan ISEI Jawa Tengah menyelenggarakan Public Lecture G20 dengan tema ”Exit Strategy & Addressing Scarring Effect: Bangkit, Tumbuh, dan Pulih Pasca Pandemi”.

Kegiatan Public Lecture G20 dilaksanakan secara serentak di 3 (tiga) kota yaitu Semarang, Medan, dan Makasar dan diawali dengan leader’s insight oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

Advertisement

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (ist/shs)

Dalam sambutannya Gubernur BI mengamtakan untuk mencapai tema G20 yaitu recover together and recover stronger, terdapat 6 (enam) agenda prioritas jalur keuangan dalam Presidensi G20 Indonesia.

“Agenda prioritas tersebut yaitu perumusan normalisasi kebijakan (exit strategy) agar tetap kondusif bagi pemulihan ekonomi dunia, perumusan respons kebijakan reformasi struktural di sektor riil untuk mengatasi luka memar (scarring effect) dari pandemi Covid-19, mendorong kerja sama antar negara dalam sistem pembayaran digital, mendorong produktivitas, perluasan ekonomi, dan keuangan inklusif serta oordinasi internasional dalam agenda perpajakan,” terang Perry Warjiyo.

Menurutnya Public lecture kali ini menjadi seri pertama rangkaian public lecture G20, akan fokus pada 2 (dua) agenda prioritasi yaitu exit strategy to support recovery dan addressing scarring effect to secure future growth.

“Kedua agenda prioritas ini sangat relevan tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi perekonomian global,” tegas Gubernur BI.

Hal ini dikarenakan dunia saat ini dihadapkan pada laju pemulihan ekonomi yang berbeda- beda. Negara maju dan sebagian negara berkembang saat ini sudah mulai melakukan normalisasi kebijakan, sementara masih banyak negara berkembang dan berpenghasilan rendah yang berkutat dalam mengatasi pandemi.

Pelaksanaan Public Lecture G20 di Semarang Jawa Tengah dibuka dengan keynote speech Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung. Dia menyampaikan upaya prioritas yang dapat dilakukan untuk meminimalkan scarring effect pandemi, yaitu mengatasi masalah realokasi tenaga kerja dan realokasi modal, meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan serta memastikan kesiapsiagaan dan pencegahan pandemi ke depan, serta memanfaatkan teknologi dengan meningkatkan inklusi digital.

Sementara Asisten Perekonomian Sekda Provinsi Jawa Tengah, Peni Rahayu menyampaikan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi di Jawa Tengah.

Asisten Perekonomian Sekda Provinsi Jawa Tengah, Peni Rahayu. (ist/BI)

Adapun narasumber yang hadir dalam seminar tersebut yaitu Josua Pardede (Chief Economist PT Bank Permata), Anung Herlianto (Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan), dan Harry Nuryanto (Ketua KADIN Jawa Tengah) memberikan berbagai insight, masukan dan rekomendasi untuk percepatan pemulihan perekonomian pascapandemi, .

Kegiatan Public Lecture G20 tersebut dilaksanakan secara hybrid pada 21 Maret 2022 yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, anggota ISEI Jawa Tengah, perbankan, asosiasi, dan pelaku acara secara luring.

Sejalan dengan transisi menuju green economy yang merupakan arah pengembangan ekonomi ke depan, Public Lecture G20 di Semarang juga didukung dengan showcase produk-produk unggulan UMKM binaan KPwBI Provinsi Jawa Tengah yang bersifat ramah lingkungan, diantaranya Zie Batik Warna Alam, Bengok Craft, Batik Indigo Biru Warna Alam, Beras Organik Al Barokah, dan Kopi Anggrung Wonosobo.

Melalui penguatan UMKM sebagai penyangga ekonomi dan ketahanan sektor rumah tangga, diharapkan pemulihan ekonomi dapat terakselerasi, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dapat tercapai. (shs)

Advertisement