BI Dorong Percepatan Pengembangkan Wisata Halal di Jawa Tengah

Semarang, UP Radio – Pemerintah berkomitmen terus mengembangkan wisata halal di Indonesia salah satunya dengan mencanangkan target di tahun 2024 bisa mencapai 10 juta UMKM bersertifikat halal.

Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dunia harus bisa memperluas industri halalnya, dibandingkan negara yang berada di posisi puncak saat ini seperti Singapura dan Malaysia.

Hal ini disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung pada puncak Festival Jawa Tengah Syariah (FAJAR) yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Selasa (2/82023) sebagai penutup rangkaian kegiatan capacity building, business matching, kompetisi, dan showcase produk usaha syariah yang telah berlangsung sejak Juni 2023.

Advertisement

Menurut Juda Agung wisata muslim di Indonesia masih ketinggalan dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura. Untuk itu BI terus mendorong dan mengembangkan wisata Muslim di Indonesia.

“Jumlah umat muslim Indonesia termasuk terbesar di dunia, sehingga potensi wisata muslim masih bisa dikembangkan , jangan sampai kita tertinggal dengan negara malaysia dan Singapura, sehingga kita harus mengejarnya,” ungkap Juda Agung.

Selaras dengan hal tersebut, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Rahmat Dwisaputra menegaskan, pengembangan ekonomi syariah khususnya di Jawa Tengah sangat potensial karena Jateng memiliki pangsa pasar 14%. Selain itu, Pangsa aset perbankan syariah di Jawa Tengah pada 2023 meningkat dibanding tahun sebelumnya sekitar 10,65%. Kredit syariah di Jawa Tengah juga meningkat sebesar 13,60% (yoy) pada triwulan II 2023.”

Komitmen pengembangan eksyar melalui perluasan industri halal tersebut diwujudkan melalui peluncuran beberapa program yakni , pengembangan Aplikasi Jasirah (Jejak Wisata Sejarah), Modest Fesyen Muslim, Penandatanganan letter of intent (LOI) business matching antara ORGANİC BOTANİC Gida Turizm Ins. San. ve Tic. Ltd. Sti dengan 5 UMKM binaan berbasis syariah.

“Kami juga telah mendampingi sekitar 500 sertifikat halal untuk produk makanan pelaku UMKM,” ungkapnya.

Selain itu, KPwBI Jateng, LPPOM MUI, dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng juga menandatangani perjanjian kerjasama percepatan sertifikasi halal bagi rumah potong ayam dan hewan. Melengkapi berbagai program dimaksud, KPwBI Jateng pada kesempatan ini juga menyerahkan program dedikasi untuk negeri kepada 3 (tiga) pondok pesantren dan kelompok sadar wisata di Jateng.

“Penyelenggaraan FAJAR 2023 diharapkan mampu mendorong percepatan peluasan ekosistem halal khususnya sektor pariwisata ramah muslim dan modest fesyen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jawa tengah yang inklusif khususnya dan mendukung Indonesia sebagai pusat halal dunia pada umumnya,” jelas Rahmat.

Sementara itu Wakil Gubernur (Wagub) Jateng, Taj Yasin Maimoen mendukung pengembangan pariwist di Jateng, apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Global Muslim Traveling Index 2024 yang akan digelar di Jateng dan akan diikuti 35 ribu travelling dari seluruh duniai Ini merupakan potensi yang sangat besar bagi Jateng dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah. Apalagi jumlah umat muslim kita sangat besar.

“Kita jangan sampai ketinggalan dengan negara-negara lain, Ayo kita kejar , karena peluang wisata muslim masih sangat besar untuk dikembangkan,” jelas Gus Yasin di sela acara puncak Festival Jawa Tengah Syariah (FAJAR) di Semarang.

FAJAR 2023 yang digekar BI Jateng kali ini mengusung tema “Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah yang Inklusif”.Tema tersebut sejalan dengan perluasan ekosistem Halal Value Chain yang kini tak hanya terbatas pada sektor makanan, namun juga berfokus pada sektor pariwisata ramah muslim dan modest fesyen. Perluasan HVC ini diharapkan dapat mendorong pengembambangan ekonomi syariah. (shs)

Advertisement