BEI Berikan Edukasi dan Literasi Pasar Modal Pada Pengusaha Wanita di Kota Semarang

Semarang, UP Radio – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Jawa Tengah 1, bekerjasama dengan Komunitas Pengusaha Wanita (Woman Enterpreneur Community) Chapter Semarang menyelenggarakan kegiatan Edukasi Pengelolaan Keuangan Usaha dan Investasi di Pasar Modal, Kamis (3/11).

Kegiatan edukasi pengelolaan keuangan usaha dan investasi dilaksanakan di Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 1 dan dibuka oleh walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan sangat penting bagi pengusaha wanita untuk memahami dan mempraktikkan pengelolaan keuangan.

“Setiap perempuan harus paham bagaimana mengelola keuangan usaha dan pribadi dengan baik,” ujar walikota.

Menurutnya salah satu keberhasilan dan kesuksesan wirausaha adalah disiplin dalam memisahkan keuangan untuk usaha dan pribadi, serta menempatkan keuangan keluarga ke instrument investasi yang aman dan legal.

Pada kesempatan tersebut Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 1 juga memberikan bantuan dalam bentuk Program CSR kepada Perkumpulan Ibu-Ibu Dananjaya Gita Asmarandhana binaan Perusahaan Tas Rorokenes Semarang.

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 1, Fanny Rifqi mengungkapkan program CSR ini dissalyrkan dalam bentuk dukungan pembiayaan Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme.

“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan, ketrampilan, kesejahteraan dan kemandirian ekonomi Ibu-Ibu yang tergabung dalam komunitas tersebut,” kata Fanny.

Fanny Rifqi menambahkan dengan CSR ini mengambil tema Menjaga Lingkungan Secara Berkelanjutan.

Dirinya berharap nantinya Ibu-Ibu akan lebih sadar pentingnya menjaga lingkungan yang sehat, memanfaatkan limbah organik menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis dan dan nantinya dari hasil yang didapatkan bisa dimanfaatkan untuk modal awal berinvestasi di pasar modal.

Fanny juga menyebut hingga kini Jumlah investor pasar modal di Jawa Tengah tumbuh secara signifikan sepanjang tahun 2023.

“Per akhir Oktober 2023, jumlah investor pasar modal secara keseluruhan baik saham, obligasi dan reksadana telah mencapai 1.389.073 Single Investor Identification (SID) dan jumlah investor khusu saham sebanyak 598.958 SID,” terang Fanny.

Fanny menambahkan pula, jumlah investor di Kota Semarang hingga akhir Oktober 2023 untuk semua instrument investasi di pasar modal (saham, reksadana dan obligasi) mencapai 145.219 investor, dan untuk khusus saham mencapai 92.143 investor, naik 4 % dipandingkan jumlah investor saham di Desember 2022. Namun sampai saat ini banyak Masyarakat di Kota Semarang yang belum memahami dan mengenal produk investasi di Pasar Modal, baik itu saham, obligasi, sukuk maupun reksadana, sehingga perlu terus dilakukan sosialiasi secara berkelanjutan. (shs)