Semarang, UP Radio – PT Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Tengah didukung Mirae Aset Sekuritas secara simbolis melakukan penandatanganan Pencanangan Edukasi dan Literasi Pasar Modal kepada 1.000 Santri di Kota Semarang Jumat (14/4/2023).
Kepala Divisi Pengambangan Pasar Bursa Efek Indonesia Dedy Priadi mengungkapkan di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan suasana kebersamaan merupakan saat yang tepat untuk memulai kegaiatan pencanangan ini.
“Semarang GEMILANG (Gerakan Melek Investasi Santri Cemerlang) merupakan program yang kami usulkan untuk memberikan edukasi kepada Santri di Kota Semarang dan sekitarnya,” ujar Dedy.
Menurutnya Kegiatan literasi ini akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah 1 hingga mencapai target sebanyak minimal 1.000 Santri di Kota Semarang dan sekitarnya.
BEI berharap nantinya sinergi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di seluruh Indonesia dapat semakin meningkat dan seluruh pihak dapat semakin berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia.
Jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan sepanjang tahun 2022. Jumlah investor pasar modal telah mencapai 10.311.152 Single Investor Identification (SID) dan jumlah investor saham sebanyak 4.439.933 SID. Sedangkan jumlah investor di Kota Semarang per akhir Maret 2023 untuk semua instrument investasi di pasar modal (saham, reksadana dan obligasi) mencapai 134.290 investor, dan untuk khusus saham mencapai 83.823 investor, naik 4 % dipandingkan jumlah investor saham di Desember 2022.
Namun masih terdapat masyarakat di Kota Semarang yang terjerat investasi bodong dan pinjaman ilegal. Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan dan investasi pasar modal.
Pencanangan Edukasi dan Literasi Pasar Modal kepada 1.000 Santri di Kota Semarang dan sekitarnya diharapkan menjadi titik tolak peningkatan literasi dan pengetahuan pengelolaan keuangan yang baik dan benar khususnya investasi di pasar modal kepada generasi muda.
“Dengan teredukasi nya para Santri, kedepannya akan semakin banyak generasi muda yang mampu mengelola keuangan dengan baik sekaligus memiliki ketahanan dalam menangkal investasi illegal,” tambah Dedy Priadi.
Sementata itu Kepala Kantor BEI Jawa Tengah 1, Fanny Rifqi mengatakan setelah pencanangan program ini, BEI bersama Sekolah Pasar Modal Syariah akan melaksanakan sosialisasi ke Pondok Pesantren yang memiliki santri sekaligus mahasiswa di perguruan tinggi.
“Hal ini semakin melengkapi edukasi pasar modal di beberapa perguruan tinggi yang sudah banyak dilakukan oleh Kantor Perwakilan BEI di Semarang. Sudah ada beberapa list Pondok Pesantren di wailayah Semarang yang akan diajak kerjasama dalam kegiatan ini,” ujar Fanny Rifqi.
Dirinya berharap sampai dengan akhir tahun nanti akan genap 1000 santri mahasiswa yang akan diedukasi. (shs)