Semarang, UP Radio – Menjalankan visi perusahaan, berkomitmen menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat dan pilar penting perekonomian Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senantiasa berupaya untuk mendukung pengembangan usaha di segmen UMKM sebagai salah satu sektor unggulan penopang ekonomi Indonesia.
Kali ini, upaya BCA dilakukan dengan program Solusi Bisnis Unggul CSR BCA melalui program Economy Outlook bagi 50 pengusaha jamu di Jawa Tengah dan petani Jahe Emprit Binaan BCA.
Hadir dalam acara economy outlook, Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo, Kepala Kantor Wilayah 2 BCA Semarang Yandi Ramahdani, Executive Vice President Corporate Social Responsibility BCA Inge Setiawati dan CEO PT. Deltomed Laboratories Muljo Hardjo Rahardjo bersama pengusaha jamu dan petani Jahe Emprit Binaan BCA di Semarang, Kamis (28/02).
Menurut data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI tahun 2018, sebanyak 786 sarana produksi industri atau usaha jamu Indonesia didominasi oleh UMKM. Dan sebagian besar UMKM jamu di Indonesia, yang berjumlah 83% dari total sarana produksi obat tradisional belum mampu memenuhi persyaratan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).
“Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang telah menjadi budaya masyarakat sejak jaman dahulu kala sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan dan menambah kebugaran. Di tengah munculnya obat-obat modern, obat tradisional keberadaanya sejatinya masih diperlukan dan cukup berpengaruh secara signifikan di beberapa kalangan. Oleh karena itu, BCA merasa perlu untuk turut melestarikan keberadaan pengusaha jamu yang tergabung dalam UMKM ini. Apalagi, revolusi industri 4.0 mendorong berbagai sektor untuk menyesuaikan perkembangan produksi dan manufakturnya, termasuk industri obat dan makanan,” urai Cyrillus.
Economy Outlook kali ini memfasilitasi kegiatan pengembangan UMKM berbasis Jamu dan UMKM terkait dengan Jamu yang juga merupakan debitur Cabang di Wilayah 2, Semarang dengan cara mempertemukan petani Jahe Emprit Binaan BCA dengan para UMKM Jamu.
“Acara kali ini juga memfasilitasi Petani Jahe Emprit Binaan BCA untuk ikut menghadiri sekaligus melakukan pameran produk Jahe Emprit hasil panen para petani dengan harapan terjadi kolaborasi usaha antara pengusaha Jamu dan Industri terkait Jamu dengan para Petani Jahe Merah Binaan BCA,” tambah Cyrillus.
BCA melalui Solusi Bisnis Unggul juga melakukan pembinaan para petani Jahe Emprit yang juga berperan sebagai debitur KUR BCA. Saat ini tersebar di beberapa kota seperti, Pemalang, Jepara, Tegal dan Kudus. Bekerja sama dengan PT Azma Agro Nusantara, BCA melakukan pembinaan kepada petani jahe emprit.
Hingga kini, lanjutnya, PT Azma Agro Nusantara juga berperan sebagai carateker penyaluran kredit KUR BCA kepada Petani Jahe Emprit melalui pelatihan pembibitan, pemupukan, hingga penanaman.
Pada Agustus 2018 lalu, BCA melalui program Bakti BCA juga menyalurkan bantuan berupa pembinaan kepada kelompok petani NU dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada kelompok Petani NU di daerah Pemalang dan Jepara. (rls/shs)