Semarang, UP Radio – Kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) wilayah Jawa Tengah mendapat sambutan positif dari Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat menerima audiensi Bank Syariah Indonesia wilayah Jawa Tengah di kantor Gubernur, Senin (08/02/2021).
Bank itu merupakan merger dari BNI Syariah, BRI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri. Taj Yasin berharap kehadiran BSI akan menjadi salah satu kekuatan di industri perbankan.
“Harapan kami dengan adanya merger bank-bank syariah, akan memperkuat industri perbankan. Ini juga menjadi peluang (khususnya) untuk UKM (Usaha Kecil Menengah), karena bagaimana pun juga, kalau berbisnis dengan basis agama atau syariah, tentu akan ada sharing bisnis untuk mengembangkan perbankan maupun masyarakat,” jelas Taj Yasin.
Taj Yasin menilai, dengan adanya BSI di wilayah Jawa Tengah akan membantu proses holding koperasi untuk program ekonomi pesantren (ekotren).
“Kami ingin merangkul BSI untuk menjadi mitra dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk membesarkan ekotren,” kata Taj Yasin.
Taj Yasin berpandangan, dengan adanya perbankan syariah mampu untuk mengover kebutuhan usaha masyarakat, khususnya di lingkungan pondok pesantren.
Pimpinan BSI Wilayah Jawa Tengah, Imam Hidayat Sunarto menyambut baik tawaran tersebut. Dalam penyaluran pembiayaan, BSI menyasar seluruh segmen.
“ Insyaallah kalau dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ada program-program yang bisa disinergikan, kami akan bersinergi. Termasuk dengan pondok pesantren,” kata Imam Hidayat.
Karena proses merger baru saja berlangsung, saat ini pihaknya fokus untuk memastikan proses merger berjalan dengan baik, sehingga tidak mengganggu kenyamanan nasabah.
“Karena ini juga menjadi catatan presiden, bahwa bersatunya bank-bank syariah ini harus memberikan kemanfaatan yang lebih besar terhadap umat,” tandas Imam Hidayat. (hum)