Semarang, UP Radio – Dinas Pendidikan Kota Semarang menyebutkan bahwa pembangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Semarang yang terdampak pembangunan tol Semarang-Batang segera memasuki tahap kedua.
“Pembangunan tahap pertama dilakukan oleh PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat),” kata Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Kota Semarang Erwan Rachmat, pada Rabu 14 Juni 2023.
Pembangunan tahap pertama hampir selesai dan dilanjutkan pembangunan tahap kedua untuk melengkapi ruang-ruang primer dan bangunan lainnya yang sudah ada.
“Saya sudah tanda tangan kontrak untuk pembangunan tahap kedua yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang sebesar Rp 10,5 miliar,” katanya.
Pembangunan tahap pertama, kata dia, meliputi pembangunan ruang kelas, sedangkan pembangunan tahap kedua meliputi pagar dan pemerataan bangunan gedung lagi yang saat ini jumlahnya kurang.
Menurut dia, pembangunan SMPN16 Semarang di lokasi yang baru dilakukan secara bertahap sehingga nantinya diharapkan ada pembangunan tahap-tahap selanjutnya untuk makin menyempurnakan.
“Tahap kedua melengkapi kelas yang primer, yang dibutuhkan, misalnya ruang kelas, ruang guru. Mungkin nanti ada pembangunan tahap berikutnya untuk melengkapi,” kata Erwan.
Dia menyebutkan ruang kelas yang dipersiapkan sebanyak 24 ruang, sementara ruang-ruang primer lainnya belum ada, seperti ruang guru yang dilengkapi pada tahap kedua.
“Semoga saja selesai (pembangunan). Harapannya, di awal Desember 2023, bangunan SMPN 16 sudah selesai, sehingga pada Januari 2024 sudah bisa ditempati oleh siswa,” harapnya.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang segera mengkaji rencana relokasi SMP Negeri 16 Semarang yang terdampak tol setelah bangunan barunya sudah jadi.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo mengatakan bangunan baru SMPN 16 Semarang sudah terbangun 24 kelas meski fasilitas pendukungnya masih belum lengkap.
Dia berharap 24 kelas yang sudah terbangun itu bisa segera dimanfaatkan dengan ditempati sebagian siswa, tetapi perlu pengkajian matang karena beberapa fasilitas pendukungnya belum ada.
“Harapannya, tahun ini bisa. Apakah pindah sebagian (siswa) atau harus menunggu periode berikutnya. Makanya, kami akan lakukan RDP (rapat dengar pendapat),” katanya.
Proyek pembangunan Tol Semarang-Batang berdampak terhadap sejumlah lahan di Kota Semarang, termasuk SMPN 16 yang rencananya dijadikan akses keluar masuk jalur tol.(ksm)