Balai Kota Semarang Klaster Baru Penyebaran Covid-19

Semarang, UP Radio – Sebanyak 20 Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Semarang dinyatakan positif corona (Covid-19). Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Kamis (11/9) sore.

“Hasil test swab gelombang 2 di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, ada sekitar 20 yang terkonfirmasi positif COVID-19, yang saat ini sedang menjalani karantina mandiri, juga karantina di Rumah Dinas serta Balai Diklat,” terang Hendi, sapaan akrab wali kota.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan salah satu target penanganan Covid-19 di Ibu Kota Jawa Tengah saat ini, adalah mendeteksi penderita sebelum sakit.

Advertisement

Dengan upaya tersebut, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu meyakini, penderita COVID-19 lebih memiliki peluang besar untuk sembuh.

Keyakinan itu pun terlihat dalam angka kesembuhan penderita COVID-19 terkonfirmasi yang cukup tinggi, mencapi 328 orang, atau separuh dari total penderita terkonfirmasi. Maka dari itu dirinya kembali menekankan, terkait lonjakan angka penderita COVID-19 di Kota Semarang beberapa hari terakhir, salah satunya dipengaruhi oleh upaya deteksi orang tanpa gejala yang dilakukan.

Hendi pun tak menampik adanya kabar penambahan jumlah ASN Pemerintah Kota Semarang yang terkonfirmasi sebagai penderita COVID-19.

“Saat ini 20 ASN sedang menjalani karantina. Tapi ada beberapa kabar cukup menggembirakan, karena setelah dilakukan swab lagi, 5 pejabat struktural sudah dinyatakan negatif, dan lainnya ada 3 staf saya lihat juga sudah dinyatakan negatif,” jelasnya.

Wali Kota Semarang tersebut menuturkan jika semua ASN yang terkonfirmasi kondisinya sehat dan tidak memiliki keluhan, atau merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala).

“Jadi upaya ini dilakukan agar COVID-19 tidak baru terdeteksi saat kondisi yang bersangkutan sudah kritis. Pasien yang meninggal teridentifikasi saat sudah sulit bernafas, harus pakai ventilator, sehingga sebagian tidak tertolong,” cerita Hendi.

Sehingga, lanjut Hendi, idealnya seluruh warga Semarang harus di swab, tapi kita harus hitung ketersediaan alat, kemampuan SDM, serta kemampuan finansial yang ada, sehingga hari ini fokus sasarannya adalah masyarakat yang berada di titik keramaian.

Hendi menyatakan dengan pola tes massal yang digencarkan Pemerintah Kota Semarang secara masif, penambahan angka penderita COVID-19 terkonfirmasi adalah hal yang wajar.

“Sehingga nambah terus, nambah terus, nambah terus, ya nggak apa-apa. Karena hasil itu memang digunakan untuk melakukan pemetaan. Kita kemudian dapat menentukan wilayah mana yang harus dikencangkan, wilayah mana yang harus disekat, siapa saja yang harus dikarantian, dan sebagainya,” imbuhnya. (ksm) 

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement