Semarang, UP Radio – Bisnis rintisan (startup) belanja di pasar tradisional melalui aplikasi online Tumbasin melakukan penetrasi ke masyarakat Kota Semarang. Upaya itu dilakukan dengan menggandeng Pemerintah Kota Semarang.
Kerja sama itu dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama Tumbasin, Bayu Mahendra Saubig dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di Balai Kota Semarang, Senin (20/1/2020).
Bayu mengatakan, saat ini layanan Tumbasin sudah terkoneksi di empat pasar yang ada di Kota Semarang.
“Dengan memanfaatkan aplikasi Tumbas.in, konsumen bisa berbelanja di empat pasar antara lain Pasar Pedurungan, Pasar Karangayu, Pasar Peterongan, dan Pasar Bulu,” ungkapnya.
Hanya dengan mengakses Tumbas.in melalui ponsel, pengguna dapat berbelanja kebutuhan rumah tangga dan produk-produk dari pasar tradisional. Diketahui, sudah ada 300 produk di aplikasi yang dapat dipilih konsumen pada setiap pasar tradisional.
“Sejauh ini antusias masyarakat cukup tinggi. Ada 50 order belanja dari konsumen setiap harinya yang masuk ke aplikasi Tumbas.in. Rata-rata belanja mereka mencapai Rp 150.000,” tutur Bayu.
Adapun, Tumbasin membebankan ongkos kirim sebesar Rp 10.000 per transaksi. Namun, jika nilai belanja mencapai Rp 100.000, ongkos kirim akan digratiskan.
Untuk memasyarakatkan bisnis rintisan ini dan menggeliatkan ekonomi di pasar tradisional Tumbasin menggandeng Pemkot Semarang. Selain mendorong masyarakat agar berbelanja di pasar tradisional secara mudah, Tumbas.in juga berharap agar hasil pertanian bisa dijual ke pasar tradisional secara langsung.
Bayu menjelaskan, sekarang sudah ada 8.000 pengunduh aplikasi melalui Play Store dan 2.000 pengguna aktif. Ke depan, pihaknya ingin menjangkau lebih banyak lagi pasar tradisiona di Kota Semarang.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan, startup bisnis Tumbasin diharapkan bisa meningkatkan omzet pedagang pasar tradisonal.
“Dengan catatan pelayanan yang diberikan baik, Pemkot juga akan membantu terkait sarana dan prasarana untuk lebih memudahkan masyarakat,” katanya.
Dengan hadirnya aplikasi ini, lanjut dia, pedagang tidak perlu khawatir pasar akan sepi karena perkembangan teknologi.
“Perkembangan tidak bisa dihindari justru harus dimanfaatkan. Sepi atau ramai yang penting omzet pedagang terus meningkat. Kami yakin jika sisi manfaatnya besar pasti akan digunakan masyarakat,” imbuhnya.(ksm)