Semarang, UP Radio – Memasuki awal musim hujan, Komisi C DPRD Kota Semarang meninjau beberapa rumah pompa yang dianggap cukup urgen mengatasi persoalan banjir di Kota Semarang, Rabu (18/12/2019).
Beberapa rumah pompa yang ditinjau antara lain Rumah Pompa Kalibaru, Rumah Pompa Boom, dan Rumah Pompa Semarang Utama.
Berdasarkan hasil tinjauan, kondisi rumah pompa baik dan siap mengatasi persoalan banjir di Kota Semarang.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono menuturkan, performa tiga rumah pompa tersebut bagus dan berfungsi dengan baik.
Ia memastikan tiga rumah pompa tersebut dapat mengantisipasi banjir ketika intensitas hujan mulai tinggi di Kota Semarang.
“Performanya bagus, berfungsi baik. Kami berharap rumah pompa di tempat lain juga berfungsi dengan baik. Kami harap 43 rumah pompa Kota Semarang bisa mengantisipasi banjir,” kata Suharsono.
Lanjut Suharsono, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang diharapkan tidak hanya memastikan rumah pompa yang siap pakai melainkan juga menyiagakan penjaga untuk rumah pompa.
“Tadi di Bandarharjo penjaganya hanya satu orang. Masa 24 jam berjaga sendiri, paling tidak ada dua jadi bisa shift,” ujarnya.
Ia juga meminta, DPU untuk menyiapkan satgas antisipasi banjir untuk merespon cepat apabila terjadi bencana banjir di beberapa titik Kota Semarang.
Pengerukan sedimentasi dan sampah yang menumpuk di sungai maupun saluran juga harus terus dibersihkan.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Danur Rispriyanto menambahkan, rumah pompa di Kota Semarang memang berfungsi dengan baik.
Meski demikian, DPU harus memastikan, segala hal yang berkaitan dengan rumah pompa juga dipersiapkan.
“Pompanya memang sudah bagus, tapi jangan sampai memasuki musim penghujan, bahan bakar untuk pompa tidak ada, sparepart tidak ada. Ini harus dipersiapkan,” pintanya.
Kedepan, ia juga akan mengadakan rapat kerja untuk mendapat masukan terkait pengentasan rob dan banjir di Kota Semarang agar bencana yang selama ini menghantui Kota Semarang bisa diminimalisasi pada tahun-tahun mendatang.
Sementara itu, Kepala DPU Kota Semarang, Sih Rianung memaparkan, persiapan menghadapi musim penghujan memang belum dilakukan secara keseluruhan lantaran wilayah Kota Semarang cukup luas sehingga.
Saat ini berbagai upaya mengantisipasi banjir terus dilakukan DPU, antara lain pengerukan sedimentasi dan sampah, persiapan rumah pompa, dan normalisasi saluran air.
Ia menyebut, ada 43 rumah pompa dan ratusan pompa portabel yang siap mengantisipasi banjir.
Selain itu, Pemkot juga terbantu dengan 3 pompa milik BBWS Pemali Juana.
“Kondisi pompa berfungsi semua. Kami juga koordinasi dengan BBWS karena ada pompa di tenggang dan sringin yang sangat berpengaruh terhadap antisipasi banjir di daerah Kaligawe,” katanya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di saluran air agar tidak menyebabkan aliran air tersumbat.
“Sampah memang mengganggu sekali. Kami diam sebentar sampah sudah datang. Kami harap masyarakat untuk menjaga lingkungan,” katanya. (ksm)