Semarang, UP Radio – Aksi unjuk rasa yang berlangsung di Balaikota Semarang mulai pecah pada pukul 18.00 WIB, setelah para provokator yang merupakan pelajar STM berdatangan.
Sejumlah pelajar itupun turun melakukan aksi membantu para mahasiswa berbagai kampus meminta Presiden Joko Widodo mundur dari kursi Presiden.
Massa semakin panas saat terlibat aksi dorong dan pelemparan batu, kayu hingga tombak ke petugas kepolisian. Mereka semakin anarkis setelah merusak fasum berupa pot keramik untuk dilemparkan ke polisi.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menyayangkan, aksi demonstrasi ini melibatkan siswa-siswi dari SMK. Mereka datang sekira pukul 18.00 WIB. Mereka datang dan melakukan pelemparan.
“Kami sayangkan mengapa adik-adik mahasiswa melibatkan siswa-siswi dari STM. Yang mereka provokasi, datangnya kurang lebih 18.00 WIB setelah magrib. Adik-adik STM datang, entah dari mana melakukan pelemparan,” paparnya.
Irwan mengatakan, petugas masih melakukan inventarisir berapa massa yang diamankan dan berapa korban akibat aksi pelemparan yang dilakukan saat demonstrasi.
“Tadi teman-teman menyaksikan bagaimana adik-adik kita melakukan pelemparan batu, paving, kayu. Ada beberapa korban. Bahkan, Wakasatintel Polrestabes terkena tombak pipi kanan. Kami masih inventarisir apakah ada korban lain selain wakasatintel baik petugas maupun mahasiswa. Mudah-mudahan tidak ada korban lagi,” terang Irwan.
Pihaknya melibatkan 1.541 personil. Polrestabes diperbantukan polres-polres di sekitar Kota Semarang dan Polda Jateng.
Petugas berupaya melakukan pembubaran massa, antara lain dengan cara penyemprotan water canon dan penembakan gas air mata.
Ada sejumlah korban imbas dari aksi unjuk rasa kali ini. Ambulans pun disiagakan di lokasi.
“Korban luka masih didata. Anggota masih menyisir. Ada tahapan dilakukan kepolisian, disampaikan, diingatkan, diabaikan, ada tahapan-tahap. Teman-teman bisa menyaksikan bagaimana pengamanannya,” paparnya.
Massa berangsur bubar dari area balaikota sekira pukul 19.00 WIB. Irwan mengatakan, akan berkomunikasi dengan Polda Jateng terkait kemungkinan mempetimbangkan pemberian pengamanan untuk aksi unjuk rasa beberapa waktu ke depan.
Hal itu mendasari peristiwa yang terjadi pada aksi unjuk rasa kali ini. “Mendasari peristiwa dan kejadian malam ini, kami akan mempertimbangkan memberikan pengamanan unjuk rasa beberapa waktu ke depan,” terangnya. (ksm)