Semarang, UP Radio – Uji coba Bridge Fountain atau Air Mancur Menari di Jembatan Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang memasuki masa evaluasi. Wali Kota setempat, Hendrar Prihadi meminta agar arsitektur senilai kurang lebih Rp 17 miliar tersebut digunakan sebagai sarana untuk melestarikan kebudayaan daerah.
Sebagaimana diketahui, air mancur yang terpasang di kiri, kanan, dan tengah sisi jembatan BKB ini dapat menari sesuai irama musik yang dimainkan. Dilengkapi perangkat sensor, gerakan nozzle bisa diselaraskan hingga menciptakan atrakasi apik saat dipadukan dengan gemerlap lampu warna-warni.
“Perlu dikombinasikan juga dengan lagu dan musik Indonesia dan lagu daerah yang rancak,” kata Wali Kota yang karib disapa Hendi itu, seusai meninjau pengoperasian Air Mancur Menari di Jembatan BKB, Senin (17/12).
Sehingga, Hendi menilai secara teknis masih diperlukan adanya penyesuaian musik. Karena memang infrastruktur digarap selama enam bulan ini bisa menjadi sarana tepat untuk melestarikan lagu-lagu daerah.
Politisi PDIP itu sebenarnya mengaku cukup puas dengan hasil uji coba pengoperasian. Tapi, tetap saja menekankan evaluasi dari segi keamanan masyarakat, termasuk agar arus lalu lintas tidak terganggu.
Karena memang selama uji coba ini, antusiasme warga yang menonton sangatlah tinggi. “Masih ada waktu hingga launching pada malam tahun baru mendatang, saya minta Dinas PU, Disbudpar dan Dishub untuk berkoordinasi agar bisa memberi kenyamanan dan keamanan pada warga masyarakat,” tegasnya.
Sehingga, diharapkan wahana air mancur menari ini ke depannya benar-benar mampu menjadi pendongkrak kunjungan wisata. “Maka setelah Kampung Pelangi hingga revitalisasi Kota Lama hingga Hutan Tinjomoyo, saat ini kami mengenalkan Semarang Bridge Fountain sebagai daya tarik baru Kota Semarang,” tandasnya. (ksm)