Semarang, UP Radio – Menyikapi rencana aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh presidium alumni 212 dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) wilayah Jawa Tengah di depan gerbang masuk Candi Borobudur pemerintah selama hari jumat akan menutup candi Borobudur.
Keputusan untuk menutup sementara candi terbesar di Indonesia itu pada Jumat (8/9), diambil setelah dilakukan kesepakatan bersama yang dibuat dalam rapat koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa tengah yang dipimpin Sekda jateng Sri Puryono, Rabu (6/9) di aula lantai dua kantor Gubernur jl. Pahlawan Semarang.
Sri Puryono mengatakan kendati pemerintah akan melakukan penutupan sementara pada hari Jumat nanti namun pemerintah tetap memberi kelonggaran bagi para pengunjung/wasatawan mancanegara maupun rombongan wisatawan yang telah melakukan pemesanan jauh hari sebelumnya. 
“Untuk rombongan pengunjung yang sudah mengajukan ijin sejak lama dan wisatawan mancanegara akan tetap diijinkan, yang tidak diijinkan hanya untuk wisatawan perorangan yang datang hari itu. Apalagi sehari setelahnya, Pak Presiden juga akan ke Magelang,” katanya.
Lebih lanjut sekda juga mengungkapkan seluruh tokoh agama dan masyarakat sudah sepakat, untuk menjaga kondusivitas di wilayah Jawa Tengah setelah sejumlah Elemen masyarakat yang berencana menggelar aksi unjuk rasa tragedi kemanusiaan di Myanmar.
“Aksi tersebut akan diarahkan pada kegiatan simpatik dan elegan. Misalnya dengan menggelar doa bersama, salat gaib dan penggalangan bantuan untuk dikirimkan ke pengungsi Rohingnya,” tambahnya.
lanjut sekda, rencananya peserta aksi akan melaksanakan salat jumat yang nantinya akan diarahkan ke Masjid An Nur Magelang. Dalam Khotbah Imam Masjid akan diselipkan instruksi dan imbauan dari Presiden Joko Widodo terkait dengan tragedi kemanusiaan Rohingnya di Myanmar. (shs)
