Pantang Menyerah, Buruh yang Dirumahkan Beralih Jadi Wirausaha

Boyolali, UP Radio – Wabah covid-19 tidak hanya menjangkiti mereka yang sakit, namun juga menginfeksi dunia industri. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah, hingga Kamis (29/4), sebanyak 50.563 pekerja di Jawa Tengah mengalami PHK maupun dirumahkan.

Namun di tengah kesulitan ini, tak sedikit pekerja yang berusaha bangkit dan melanjutkan hidup. Daryatni (40), misalnya. Sudah sebulan, warga Boyolali ini dirumahkan tanpa penghasilan. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dia memanfaatkan mesin jahit di rumahnya untuk memproduksi masker.

Daryatni memproduksi dua jenis masker, yakni masker satu lapis dan dua lapis. Setiap lembar masker kain yang ia buat, dijual seharga Rp3000-4000.

Advertisement

“Kebetulan ada mesin jahit di rumah. Sehari biasanya bisa bikin 3-4 lusin masker. Lumayan penghasilannya untuk kebutuhan,” katanya kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di halaman Kantor Disnakertrans Boyolali, Jumat (1/5/2020).

Kisah serupa dituturkan Riyadi (22). Sejak dirumahkan tanpa bayaran dan tanpa kepastian apakah bisa bekerja lagi nantinya, dia memilih membantu orang tuanya bercocok tanam.

“Sehari-hari bantu bapak di ladang, macul untuk tanam cabai dan tanam sayuran lainnya. Hasilnya lumayan untuk kebutuhan,” terang warga Boyolali.

Sutopo pun demikian. Demi memenuhi kebutuhan keluarga, ahli mekanik di sebuah perusahaan itu kini bekerja membantu mertua menjadi pemborong bangunan.

“Bantu mertua bangun rumah, gedung dan lainnya. Ya jadi kuli bangunan pak, tapi saya bagian instalasi listrik. Hasilnya lumayan pak, bisa untuk makan keluarga,” terang bapak dua anak ini.

Kisah Daryatni, Riyadi dan Sutopo ini membuat Ganjar bangga. Ia mengatakan, meski ada bantuan dari pemerintah namun alangkah baiknya jika mereka yang terdampak covid-19 pun berusaha untuk bertahan hidup.

“Semua sedang susah, tapi kalau hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, tidak akan pernah cukup. Kita harus berusaha agar tetap survive, saya senang kawan-kawan buruh di Boyolali ini tetap berusaha survive,” kata Ganjar.

Sebenarnya lanjut dia, banyak cara yang bisa dilakukan para buruh untuk tetap survive. Namun, hal itu membutuhkan dukungan dari banyak pihak, khususnya perusahaan dan pemerintah.

“Makanya saya mengajak semua perusahaan untuk memberikan perhatian, nanti kami ikut bantu. Sebab, kalau urusan makan sudah aman, mereka para buruh ini bisa kok berinovasi. Ada yang bikin masker, jualan, jadi tukang batu atau mungkin ekonomi kreatif akan muncul. Apapun itu, yang penting mereka bisa survive,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga membagikan 1000 paket sembako kepada para buruh di Kabupaten Boyolali yang di-PHK maupun dirumahkan, Jumat (1/5/2020), di halaman Kantor Disnakertrans Kabupaten Boyolali.

Paket yang dibagikan terdiri dari beras, minyak, gula, telur, mi instan, dan ikan. Bantuan ini berasal dari donasi Korpri Jateng dan Pemkab Boyolali. (shs)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement