Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang dan Satgas Pencegahan virus korona (PVC) covid-19 UPGRIS memberikan bantuan sosial dalam bentuk sembako kepada takmir masjid di kota Semarang, Rabu (15/4).
Pembagian sembako secara simbolis di laksanakan di Masjid Al-Ikhlas Tlogosari Kota Semarang. Hadir Ir Suwarno Widodo MSi Wakil Rektor IV UPGRIS, Camat Pedurungan, Pengurus DMI Kota Semarang, serta masyarakat setempat.
Penyerahan bantuan sembako kepada warga terdampak masing-masing masjid ada 20 paket di 30 masjid Kota Semarang.
Bantuan sembako tersebut diberikan untuk meringankan beban ekonomi di tengah wabah COVID-19 khususnya takmir masjid yang sangat membutuhkan.
Wali Kota Semarang brrharap, Tim satgas PVC UPGRIS dan DMI Kota Semarang dapat memberikan semangat untuk gotong royong hingga wabah virus corona hilang. Selain sembako juga diserahkan juga masker, sabun cair, serta hand sanitizer.
“Ekonomi sedang sulit dengan adanya bantuan ini semoga manfaatnya besar, sehingga bisa membangkitkan semangat untuk tetap gotong royong,” imbuhnya.
Hendrar Prihadi juga berpesan kepada pengurus DMI Kota Semarang agar selalu mengingatkan kepada masyarakat untuk bisa menjaga rutinitasnya tetap kondusif.
Sementara Wakil Rektor IV UPGRIS Ir Suwarno Widodo MSi menyampaikan banyak terima kasih kepada bapak Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang sudah bisa hadir pada kegiatan sosial kali ini.
“Penyerahan bantuan sembako kepada warga yang terdampak kerjasama apik antara UPGRIS dan DMI Kota Semarang setidaknya mengurangi beban di masyarakat. Upaya ini sedikit mampu membantu pemerintah pusat serta kota Semarang dalam membantu warga yang terdampak,” ujar Suwarno.
Hal yang mampu dilakukan UPGRIS dan DMI Kota Semarang dengan kekuatan jaringannya. Salah satunya adalah memberikan himbauan kepada masyarakat dengan speaker di Masjid dengan doa – doa yang dikumandangkan melalui TOA Masjid setelah sholat Maghrib dan Shubuh.
“Dengan dilantunkanya doa-doa tiap hari wabah virus korona di Indonesia segera hilang. Sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitas secara normal kembali,” pungkasnya. (pai)