Semarang, UP Radio – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyalurkan 2000 APD, 10 ribu masker, 14 safety boks dan 20 ribu sarung tangan karet untuk 7 rumah sakit di Kota Semarang.
Penyerahan dilakukan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi didampingi Wakil Wali Kota yang juga Ketua Gugus Tugas Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita), Kepala Dinas Kesehatan dr. Abdul Hakam, bantuan diserahkan secara simbolis kepada 7 perwakilan rumah sakit.
“Bantuan ini hasil donasi dari beberapa pengusaha dan stok yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Semarang yang kebetulan masih ada. Putaran pertama kita bagi dulu, mudah-mudahan nanti ada putaran kedua sambil menunggu pesanan kawan-kawan Dinas Kesehatan termasuk donasi dari masyarakat nanti kita bagikan lagi ke rumah sakit yang lain,” terang Wali Kota Semarang, Senin (13/4/2020).
Selain menunggu pesanan, produksi Alat Pelidung Diri (APD) di Balai Latihan Kerja Kota Semarang, di pabrik garmen, serta designer dan beberapa UMKM masih berjalan dan mereka bergerak bersama untuk memenuhi kebutuhan APD di Kota Semarang.
“Termasuk kebutuhan masker medis dan non medis sampai saat ini alhamdulillah mampu disuplai dengan baik,” ujarnya.
Disinggung soal grafik penanganan Covid-19 di Kota Semarang, untuk pasien positif Covid-19 yang sembuh kenaikannya cukup pesat tapi secara umum rentetan dibelakangnya masih banyak.
“PDP yang masuk masih tinggi, PDP yang dinyatakan positif juga masih tinggi. Maka saya meminta kepada warga Kota Semarang jangan hanya melihat angka kesembuhannya yang kemudian banyak berinteraksi diluar, tetap harus menahan diri untuk sesuatu yang tidak perlu, tetap stay at home, kalau urgent harus kaluar rumah jangan lupa pakai masker,” pesan Hendi.
Sementara itu untuk membantu warga yang terdampak Covid-19 dan harus stay at home, Pemkot Semarang terus mendistribusikan bantuan sembako ke masing-masing kecamatan.
“Kita targetkan Kamis ini distribusi 200 ribu sembako di 16 kecamatan se Kota Semarang. Selain itu, warga kami minta untuk memanfaatkan lumbung kelurahan, dimana warga yang mampu membantu yang tidak mampu, itu fungsinya lumbung kelurahan,” jelas Hendi.
Ketika diainggung soal PSBB di Kota Semarang, Hendi menegaskan masih pada keyakinan dan komitmen. Kalaupun harus ada PSBB tidak bisa sendirian.
“Harus melibatkan daerah-daerah interline lainnya. Maka untuk masalah ini (PSBB) saya serahkan keputusannya kepada Gubernur Jateng. Untuk Kota Semarang sendiri belum ada pemikiran untuk mengajukan PSBB,” pungkas Hendi. (ksm)