Semarang, UP Radio – Di tengah musibah penyebaran virus korona (Covid-19) di tanah air, mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) tergerak untuk membantu upaya pencegahan penyebaran lebih.
Upaya pencegahan ini dengan menerjunkan Tim satuan tugas Pencegahan virus korona dengan penyemprotan desinfektan di semua lingkungan kampus, penyedian hand sanitizer di semua sudut kampous, hingga sebaran poster himbauan cegah virus korona.
Birizki Arfianto mahasiswa Pendidikan Biologi UPGRIS salah satu pencetus awal pembuatan Hand sanitizer Santik Kana.
Hand sanitizer Santik Kana adalah produk hasil penelitian pengembangan sebelumnya dari sabun cuci tangan, sekarang ini produk disesuaikan dengan kebutuhan pasar yaitu praktis, bermanfaat, serta harganya terjangkau.
Produk ini merupakan binaan dari inkubator bisnis upgris dalam satu tahun ini, dan sedang mengikuti kegiatan pendanaan PPBT (perusahaan pemula berbasis teknologi) tahun 2020 dengan anggaran setengah milyar.
Birizki menemukan ide awal berdasarkan permasalahan dimasyarakat yaitu melimpahnya bahan baku kulit kacang tanah, yang memiliki kandungan antibakteri, sekitar 70% adalah flavonoid.
“Berdasarkan permasalahan kebutuhan cairan pembersih tangan untuk menjaga kebersihan tangan dari kuman penyebab penyakit maka, kami membuat hand sanitizer dengan komposisi : alkohol, ekstrak kacang, ekstrak sereh dan jeruk nipis ( sebagai pewangi), aloevera sebagai pelembab dan pelembut, h2o2, dan aquades,” terang Birizki.
Dikatalannya, berdasarkan uji produk, hand sanitizer ini memiliki aktivitas membunuh bakteri e coli dan s aureus, serta mampu membunuh kuman penyebab penyakit.
“Produk Santik KaNa diharapkan mampu tumbuh serta berkembang menjadi perusahaan yang menjual hand sanitizer,” katanya
Saat ini Birizki juga menjalin kerja sama dengan inkubator bisnis UPGRIS, yang diharapan dengan moment wabah Corona ini, produk Santik KaNa dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat agar meminimalisir penularan covid 19, dengan rajin menggunakan produk hand sanitizer ketika berpergian maupun berada di rumah.
Saat ini produk Santik KaNa telah menjangkau sampai Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan kapasitas produksi 200 liter/ Minggu.
Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum menyampaikan rasa bangga dengan produk atau temuan mahasiswa yang peduli terhadap keresahan masyarakat terkait wabah virus korona.
“Produk Santik KaNa menggunakan bahan organik ekstrak kulit kacang tanah, yang memiliki kandungan antibakteri yaitu senyawa flavonoid, serta menggunakan pewangi organik dari ekstrak sereh dan jeruk nipis, Aloe Vera supaya produk dapat digunakan terus menerus tetapi tetap membuat lembab dan lembut di kulit, serta produk sudah lolos uji di Balkes Semarang. Sehingga, produk ini aman untuk dipakai oleh masyarakat,”imbuh Muhdi.
Harapan dari produk ini nantinya bisa dikomersilkan secara masif karena kami memiliki cita-cita mendirikan perusahaan yang bekerjasama dengan inkubator bisnis UPGRIS. Kemudian dapat mengatasi permasalahan akibat kuman penyebab penyakit. (pai)