Rumdin Walikota Semarang Jadi Tempat Isolasi PDP & ODP Covid-19

Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyiapkan Rumah Dinas miliknya untuk dijadikan Ruang Isolasi bagi ODP dan PDP Covid-19 di Kota Semarang.

Hingga hari ini, Minggu 29 Maret bangunan Ruang Isolasi dinyatakan rampung 100% dan siap digunakan.

Tak hanya Rumah Dinas, Kantor Diklat Milik Pemkot Semarang juga di sulap jadi ruang isolasi. Hal ini dikarenakan, beberapa Rumah Sakit yang ditunjuk pemerintah hanya memiliki kapasitas ruang isolasi yang terbatas.

Advertisement

Dua ruang isolasi yang dibangun, di Rumah Dinas dan Kantor Diklat Pemkot Semarang dilengkapi dengan sistem sterilisasi terpadu mulai dari bilik uap disinfektan untuk kendaraan, bilik spray disinfektan untuk pasien dan tenaga medis, hingga penyaring udara serta instalasi pengolahan air limbah, pembangunan ditegaskan telah sesuai dengan standart fasilitas kesehatan.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi pun meninjau sendiri kesiapan ratusan ruang isolasi yang diinisasinya tersebut.

Hendi, akrab disapa Wali Kota Semarang, menyatakan bersyukur penyiapan Rumah Dinasnya sebagai ruang – ruang isolasi dapat sesuai target yang diharapkan.

“Sesuai target untuk bisa siap pada tanggal 30 Maret besok, hari ini sudah siap. Saya sendiri sudah cek lokasi sudah oke, alat-alatnya juga sudah siap semuanya. Kalau ditotal untuk yang ada di Rumah Dinas dan Balai Diklat bisa menampun sampai 169 orang baik ODP maupun PDP. Sehingga tentu tidak semua akan ditampung di sini, saya rasa ada rumah sakit – rumah sakit rujukan yang lain juga di Kota Semarang,” jelas Hendi.

Secara rinci Hendi menyebutkan jika rumah dinas akan difokuskan untuk PDP, sedangkan balai diklat untuk ODP. “Untuk di Rumah Dinas Wali Kota ini ada 94 kamar yang nantinya bisa dipakai untuk sedulur – sedulur PDP, artinya pasien dalam pengawasan, kalau positif ada 6 kamar ruang isolasi emergency. Kalau di Balai Diklat  ada 69 kamar untuk karantina kawan-kawan yang masuk kategori Orang Dalam Pantauan (ODP), kalau positif akan dibawa ke RSUD KRMT Wongsonegoro, dekat dari situ,” jelas Hendi  

Sementara itu untuk tenaga medis yang akan bertugas di Rumah Dinas, pihaknya telah menyiapkan 36 perawat dan 16 dokter di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kota Semarang. Tenaga medis tersebut berasal dari beberapa elemen mulai dari Puskesmas, Rumah Sakit Tentara hingga relawan-relawan Ikatan Dokter Indonesia. Sedangkan Balai Diklat sedianya akan mendapat back-up tenaga medis dari Rumah Sakit Wongsonegoro dengan jumlah yang sama. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement