Semarang, UP Radio – Menjelang perayaan hari Raya Idul Adha akan menjadi moment dimana masyarakat akan mengalami peningkatan konsumsi Elpiji. Menyikapi hal tersebut PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengantisipasi dengan meningkatkan pasokan elpiji tiga kilogram untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
Area Manager Communication and Relation Pertamina MOR IV Jateng-DIY Andar Titi Lestari menyatakan peningkatan jumlah pasokan dilakukan merata di semua wilayah di kabupaten dan kota di wilayah jawa tengah dan DIY.
“Kami melihat kebutuhan elpiji di masyarakat akan meningkat, terutama mendekati Idul Adha. penambahan pasokan elpiji 3 kg dilakukan ke seluruh daerah di Jateng dan DIY dengan besaran yang bervariasi tergantung kebutuhan daerah,” kata Andar di Semarang, Senin (28/8).
Menurut Andar penambahan dilakukan sebagai langkah antisipasi terjadinya kekurangan pasokan dan mekanisme dilakukan melalui pemerintah daerah jika terjadi lonjakan permintaan. Besaran kenaikan pasokan tersebut beragam sesuai kebutuhan daerah dengan penambahan terbesar mencapai tujuh persen dari kebutuhan normal.“Di eks Keresidenan Semarang, seperti Kota Semarang penambahan sebanyak 33.206 ribu tabung, Kendal 17.240 tabung, Batang 25.380 tabung bergantung dengan kebutuhan konsumsi di masing-masing daerah,” ujarnya.
Kenaikan pasokan juga diberikan di daerah lainnya seperti di Jateng wilayah barat, yakni Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, dan Purbalingga yang penambahannya hingga empat persen dari pasokan normal yang mencapai 3,45 juta tabung/bulan.
di Wilayah Kebumen akan ditambah 32.421 tabung, Purworejo ditambah 19.354 tabung, dan Temanggung 22.896 tabung. Total penambahan pasokan di enam daerah itu mencapai 134 ribu tabung. Demikian pula di Blora, Grobogan, Jepara, Kudus, Pati, dan Rembang yang rata-rata akan dinaikkan pasokannya sampai 4,5 persen dari konsumsi normal rata-rata di eks Keresidenan Pati tersebut.
PT Pertamina MOR IV sepanjang tahun 2017 hingga bulan Juli telah mendistribusikan elpiji 3 kg sebesar 593.384 metrik ton atau meningkat 0,8 persen dari target alokasi yang ditetapkan sebesar 588.655 metrik ton.
Dalam Permen ESDM nomor 26 / 2009 pertamina bertanggungjawab melakukan pengawasan dan pengendalian penuh proses distribusi dari agen hingga pangkalan dan menetapkan harga eceran tertinggi yg berlaku. Sedangkan proses pengawasannya diharapkan melibatkan semua pihak terkait.
“Proses pengawasan dan pengendalian barang bersubsidi harus melibatkan pemda, dinas terkait, dan kepolisian, terutama peredarannya di tingkat konsumen atau masyarakat dan pengecer,” tutup Andar. (shs)