Semarang, UP Radio – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah mengoptimalkan distribusi uang layak pakai ke pelosok desa-desa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Optimalisasi pelayanan uang layak pakai tersebut dilakukan melalui program “BI Jangkau” dengan mengandeng sejumlah perbankan dan BPD.
Kepala BI Jateng, Soekowardojo mengatakan, melalui kerjasama dengan sejumlah perbankan tersebut masyarakat dapat menukarkan uangnya ke seluruh kantor perbankan di wilayah Jateng hingga ke kantor cabang masing-masing daerah.
Adapun kerjasama telah dilakukan dengan sejumlah perbankan seperti Bank BRI, BNI, Mandiri dan BPD Jateng.
“BI mendorong masyarakat menukarkan uangnya di lokasi penukaran resmi atau melalui walk in customer di masing- masing Kantor Cabang Perbankan untuk mencegah risiko uang palsu dan untuk menjaga kualitas uang,” kata Soekowardojo, Kamis (20/2/20).
Dia mengatakan, pada tahap awal telah ditetapkan tiga wilayah sebagai pilot project BI Jangkau yaitu Kabupaten Wonosobo, Rembang, dan Jepara karena ketiga daerah tersebut mempunyai wilayah yang terkategori 3T (Terdepan, Terluar dan Terpencil).
Dia menambahkan, secara regional di tahun 2020 BI menyiapkan uang tunai sebesar Rp 84,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Jateng, meningkat 20% dari tahun 2019.
“Di wilayah KPwBI Provinsi Jawa Tengah, kami menyiapkan uang tunai sebesar Rp 42,3 Trilyun atau mengalami peningkatan sebesar Rp 8,4 triliun (setara 25%) dibandingkan dengan tahun lalu,” jelasnya.
Sementara itu, lanjutnya untuk menghadapi era digitalisasi, BI mengajak perbankan bersinergi mendorong elektronifikasi dengan berperan aktif mensosialisasikan dan mengedukasi customer korporasi di masing-masing melalui penggunaan uang elektronik.(shs)