Semarang, UP Radio – DPD Real Estate Indonesia (REI) Jateng meminta pemerintah untuk menambah alokasi anggaran untuk pembangunan rumah FLPP pada 2020.
Ketua DPD REI Jawa Tengah M Prijanto mengungkapkan kuota rumah FLPP pada tahun 2020 ini baru dianggarkan pemerintah sebesar Rp11 triliun sehingga dipastikan tidak akan mencukupi untuk subsidi selama satu tahun.
“REI itu tahun ini produksinya bisa mencapai 260 ribu unit rumah, sehingga REI mengajukan agar ditambah menjadi Rp18 triliun,” tegas Prijanto di Semarang (8/1).
Menurutnya, Kami berharap kalau bisa anggaran ditambah biar bisa terserap ke seluruh pengembangan rumah FLPP secara nasional,
“Kalau anggaran sebesar Rp11 triliun diperkirakan hanya bisa membangun sebanyak 97 unit rumah,nanti paling pada bulan Juni sudah akan habis lagi,” imbuhnya.
Dikatakan, awal tahun ini pelayanan transaksi pembelian rumah FLPP sudah bisa berjalan lagi mulai 13 Januari mendatang. Dan dengan kuotasisa anggaran Rp2 triliun tahun lalu, harga rumah FLPP yang bisa diberlakukan sebesar Rp140 juta.
Dalam kesempatan ini, Prijanto juga menyampaikan bahwa REI juga masukdalam suatu tim yang akan membuat usulan kepada pemerintah untuk pembahasan tentang peraturan undang-undang yang selama ini tumpang tindih.
“Sekarang ini banyak sekali aturan yang tumpang tindih kaitannya dalam pembangunan rumah. Dan hal itu dikeluhkan banyak pengembang di daerah,dimana aturan di daerah tidak sesuai dengan yang ada di pusat, misalnya tentang ketentuan pembangunan rumah susun,” tutupnya. (shs)