Kendal, UP Radio – Presiden Joko Widodo meyakini Bank Wakaf Mikro (BWM) mampu membantu pengusaha mikro untuk mendapat akses permodalan.
“Pemerintah berusaha untuk membuka sebanyak-banyaknya bankpembiayaan usaha mikro, agar ada akses keuangan yang gampang mencari modal bagi usaha mikro,” tutur presiden Joko Widodo saat membuka sekaligus dua Bank Wakaf Mikro (BWM) di Kabupaten Kendal (30/13).
BWM tersebut akan menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat di sekitar lingkungan pondok pesantren Salaf Apik Kaliwungu dan pondok pesantren Al-Fadllu.
Peresmian dua BWM terbaru tersebut menambah daftar bank serupa yang telah dibuka oleh pemerintah hingga menjadi sebanyak 56 BWM.
Di ceritakan, pendirian sejumlah BWM tersebut bertujuan untuk mengembangkan ekonomi umat dengan cara memperluas penyediaan akses keuangan bagi para pelaku usaha mikro dan kecil yang belum dapat menjangkau fasilitas perbankan.
“Pemerintah ingin agar dari pondok pesantren dan lingkungan pondok pesantren apabila ada keinginan-keinginan untuk membesarkan usaha-usaha yang ada di situ ada banknya, yaitu Bank Wakaf Mikro. Jangan sampai pinjamnya ke rentenir,” Imbuhnya.
BWM ini secara khusus menyasar kepada para santri maupun masyarakat yang berada di sekitar lingkungan pondok pesantren untuk dapat memulai atau mengembangkan usaha kecilnya. Pemerintah berencana untuk mendirikan lebih banyak lagi BWM di pondok-pondok pesantren yang ada di seluruh Indonesia.
Presiden juga berpesan agar setiap penerima pinjaman bisa menggunakan dana sesuai dengan peruntukannya dan tidak dipakai keperluan konsumtif.
Sejak diluncurkan pada Oktober 2017 hingga saat ini BWM sudah menyalurkan pembiayaan kepada kurang lebih 25 ribu orang nasabah yang tersebar di 18 provinsi dengan jumlah pembiayaan mencapai Rp33,9 miliar.
BWM akan menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat dengan nilai mulai Rp 1 juta dan maksimal sebesar Rp3 juta dengan tanpa agunan.
Sementara itu, Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan, BWM ini dikhususkan untuk segmen usaha-usaha kecil dan usaha-usaha mikro yang utamanya berada di sekitar lingkungan pondok pesantren agar dapat memulai atau mengembangkan usaha kecil yang telah berjalan.
Pengelola BWM juga menyediakan pelatihan dan pendampingan kelompok bagi para nasabah untuk menjalankan usahanya.
“Saat ini telah ada 56 BWM di seluruh indonesia dan ditahun 2020 akan bertambah 50 BWM lagi untuk memperkuat perkembangan usaha mikro,” ujarnya. (shs)