Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan bila revitalisasi Pasar Johar Heritage atau cagar budaya sudah selesai, dan dapat menampung 1.500 pedagang. Untuk itu Pasar Johar Heritage pada akhir Desember 2019 ini akan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Disebutkan oleh Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut, peresmian Pasar Johar Heritage secara khusus akan dilakukan oleh Presiden Jokowi karena pembiayaan bangunan cagar budaya itu sendiri menggunakan dana APBN.
Sedangkan lebih lanjut untuk pemanfaatan Pasar Johar, ia menyerahkan kembali kepada kesepakatan antara pedagang relokasi yang saat ini berada di kawasan MAJT.
“Pasca kebakaran itu kan konstruksinya tidak sesuai dengan konstruksi saat awal dibangun sehingga kapasitas pedagang tidak semua bisa tertampung. Sekarang pertanyaannya apakah menunggu semuanya pindah ? atau yang 60% itu mau pindah dan yang sisanya nanti menunggu dibangun?,” tegas Hendi.
Menurutnya, para pedagang memiliki dua opsi. Opsi pertama berpindah semua secara serentak, atau opsi kedua menggunakan sistem undian, dimana pedagang yang belum mendapat tempat dengan jumlah kurang lebih 1.000 pedagang menunggu pembangunan blok pasar baru. “Jadi saya tinggal mengambil kesepakatan para pedagang, 40% nya akan dibangunkan lagi dekat sini,” ujarnya.
Di sisi lain, tak hanya meresmikan Pasar Johar Heritage, Hendi mengungkapkan jika Presiden Jokowi juga sekaligus dijadwalkan untuk berkunjung ke kawasan Kota Lama Semarang. Dirinya menuturkan jika Presiden Jokowi tertarik untuk berkunjung ke salah satu daya tarik wisata unggulan Kota Semarang itu karena tingginya animo masyarakat untuk berkunjung ke sana.
“Beliau sekaligus akan mengunjungi Kota Lama. Presiden mendengar kabar bahwa Kota Lama hari ini ramai dikunjungi masyarakat, maka beliau ingin melihat,” jelas Hendi saat meninjau pembangunan Alun – Alun Kota Semarang, Senin (30/12).
Di sisi lain terkait progres Alun – Alun Kota Semarang, Wali Kota Semarang itu mengatakan pembangunannya telah rampung, namun harus serah terima dengan kontraktor yang mengerjakan terlebih dahulu untuk bisa digunakan. Mengusung desain ruang terbuka modern, revitalisasi alun-alun yang menelan dana hingga 80 milyar itu diharapkan sudah dapat dipergunakan tahun depan.
Hendi optimis Alun – Alun Kota Semarang lengkap dengan basementnya dapat segera dipergunakan bagi 200 pedagang dan parkir sepeda motor.
Hendi pun berharap dengan mengembalikan konsep alun-alun seperti dahulu, akan ada banyak aktifitas warga di alun-alun tersebut. “Ini kan sudah selesai, tapi belum serah terima sama kontraktor, nanti setelah terima langsung dipakai saja. Apalagi tekstur untuk lantainya itu kan sudah disiapkan dengan baik menghadap kiblat, sehingga nanti saat sholat Idul Fitri, Idul Adha atau hari raya besar lainnya, Masjid Kauman bisa memakai alun-alun ini untuk sholat berjamaah,” tambahnya. (ksm)