Purworejo, UP Radio – Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (DESTANA) Tsunami diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mempersiapkan mengahadapi ancaman bencana tsunami bagi masyarakat desa yang tinggal diwilayah pesisir pantai selatan pulau jawa.
Ekspedisi Destana Tsunami diselenggarakan BNPB bersama BPBD Jateng akan sampai di wilayah kabupaten Purworejo setelah diawali tanggal 12 Juli lalu di pantai Boom Banyuwangi dan akan berakhir tanggal 16 Agustus 2019 dikawasan pantai ujung Barat pulau Jawa.
Tim Eskpedisi Destana Tsunami BNPB Papang Pangarso mengungkapkan Tim akan melakukan sejumlah kegiatan terkait bencana terutama melakukan identifikasi dan penilaian ketangguhan Desa/Kelurahan di 3 kabupaten yaitu Purworejo, Kebumen dan Cilacap dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana yang bisa datang kapan saja.
“13 tahun lalu kawasan ini pernah mengalami tsunami meski hanya kecil setinggi dua meter sebagai efek dari gempa pangandaran yang efeknya dirasakan sampai ke pantai di tulungagung,” terang Papang saat memberikan pembekalan bagi peserta Ekspedisi Destana tsunami 2019 di Pantai Jatilawang kec. Purwodadi kab. Purworejo (28/7).
Hal ini, menurutnya masih membuktikan masih minimnya pengetahuan masyarakat terhadap tsunami, sehingga pemerintah ingin meningkatkan pemahaman kebencanaan tsunami melalui sosialisasi melalui tim destana tsunami 2019.
Mulai Senin (29/7) Ekspedisi Destana Tsunami 2019 segmen Provinsi Jawa Tengah sampai 2 Agustus 2019 akan melakukan sosialisasi dan penilaian bagi 244 desa di pesisir pantai selatan jawa tengah.
“Sosialisasi dilakukan pada masyakat desa, sekolah sekolah hingga pusat pusat keramaian diantaranya pasar tradisional,” tambahnya.
Tim destana tsunami 2019 dalam sosialisasinya juga melibatkan BNPB, BPBD Jateng, BPBD kabupaten/kota, Organisasi kemasyarakatan, SAR, RAPI, PMI dan tim Akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah.
Anggota Tim perwakilan Pusat Pemberdayaan Masyarakat & KKN LPPM UPGRIS Arisul Ulumuddin mengungkapkan UPGRIS sebagai bagian dari Ikatan Ahli kebencanaan Indonesia (IABI) ikut ambil bagian dalam kegiatan destana tsunami 2019.
“Dengan keterlibatan penuh UPGRIS dalam kegiatan destana tsunami diharapkan dapat memberikan masukan dan ikut andil dalam mendukung program pemerintah menciptakan Desa tangguh bencana,” tuturnya.
Masuk dalam tim penilai, lanjutnya, pihak akademisi akan memberikan masukan pada pemerintah terkait kesiapan setiap desa dalam menghadapi ancaman bencana.
“Hasil penilaian tersebut akan digunakan pemerintah dalam menyusun program ketangguhan desa menghadapi bencana,” pungkasnya. (shs)