Semarang, UP Radio – Sepuluh daerah di Jawa Tengah diprediksi akan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih atau karena mengalami kekeringan saat musim kemarau.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Sudaryanto mengungkapkan, 10 daerah tersebut meliputi Cilacap, Purworejo, Banyumas, Grobogan, Purbalingga, Temanggung, Pemalang, Tegal, Semarang, Kabupaten Semarang, dan Klaten.
“Berdasarkan perkiraan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau masih panjang temponya, dan akan berlangsung secara merata pada Juni dan berakhir pada akhir November atau awal Desember nanti. Puncaknya pada Bulan September,” ujarnya, Selasa (2/7).
Ia memprediksi, nantinya, akan ada 1.256 desa di 360 kecamatan yang ada di 31 kabupaten/kota di Jateng yang berpotensi mengalami kekeringan selama musim kemarau ini
Sudaryanto mengaku untuk mengantisipasi bencana kekeringan, Pemprov Jateng menyediakan anggaran sekitar Rp. 320 juta dan pasokan air bersih sebanyak 1.000 tangki.
Namun, anggaran maupun pasokan air bersih itu akan disalurkan jika masing-masing daerah membutuhkan.
“Sifatnya kita hanya melakukan back up. Kan masing-masing daerah sudah ada alokasi dana untuk mengatasi kekeringan. Bencana itu tidak bisa diprediksi, tapi bisa diatasi asal ada perhatian dari seluruh stakeholder,” pungkasnya. (ksm)