Semarang, UP Radio – Paska mediasi antara warga Tambakrejo yang tergusur dan Pemkot Semarang dengan dimediasi Gubernur Jateng, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi Selasa (21/5/2019) mendadak mengunjungi Kawasan Kalimati, Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Kedatangan pria nomor satu di Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini bertujuan untuk memastikan proses pembangunan lahan dan pendirian hunian sementara (huntara) untuk 97 Kepala Keluarga (KK) Tambakrejo yang dikerjakan oleh BBWS ini berjalan sesuai progres.
Sesuai dengan kesepakatan sebelumnya jika pengerjaan huntara untuk warga Tambakrejo akan selesai paking tidak dalam kurun waktu lima minggu. Namun, dari pantauan, sudah kurang lebih dua minggu ini kerangka baja ringan huntara sudah terpasang. Serta sebagian lahan untuk huntara sudah diratakan oleh pihak BBWS
“Saya kesana untuk memastikan pembangunan huntara berjalan dengan baik. Supaya sesuai dengan rencana,” tegas Hendi usai acara bukber di Rumah Dinas Wali Kota Semarang di Jalan Abdurrachman Saleh Nomor 1, Kota Semarang, Selasa (21/5/2019).
Selain itu, Hendi mengungkapkan, dirinya sengaja membawa Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kepala PU) Iswar Aminudin untuk menyusun rencana pembuatan Detail Enggenering Desain (DED) Kampung Nelayan yang ditargetkan Pemkot Semarang mulai dibangun tahun depan.
“Kemudian saya membawa Kepala PU, kami juga membawa teman-teman tim teknis kami, mempersiapkan DED, terkait dengan pembangunan Kampung Nelayan yang sebenarnya di aset milik Pemerintah Kota,” ungkapnya.
Hendi menjelaskan, jika DED selesai pada akhir Agustus, maka target untuk mengerjakan Kampung Nelayan bisa dimulai Tahun 2020.
“Kalau DED ini bisa selesai di akhir Agustus 2019 ini, saya rasa pembangunan Kampung Nelayan ini bisa dianggarkan untuk 2020,” jelasnya.
Hendi menandaskan, jika seiring dengan pengerjaan proyek normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT), maka masyarakat terdampak juga harus meraskaan manfaatnya. Seperti yang dialami oleh 97 masyarakat Tambakrejo.
“Saya rasa pembangunan ini harus menyeluruh. Jadi, tidak hanya pada titik-titik tertentu, jadi pembangunan harus bisa dirasakan oleh orang-orang yang hari ini kurang beruntung. Terutama itu,” tandasnya.
Hendi menambahkan, jika program pembangunan Kampung Nelayan Tambakrejo saat ini sudah menjadi program pembangunan prioritas Pemkot Semarang. Sehingga target kedepan, pihaknya akan berupaya membuat 97 warga terdampak ini bisa mendapatkan tempat yang nyaman dan mereka bisa mencari rejeki sebagai nelayan di Kampung Nelayan.
“Kalau itu bisa menjadi sebuah skala prioritas, seperti di Tambakrejo ini, mereka rumahnya diratakan dan harus tinggal di hunian sementara, maka percepatan atau dedicated programnya adalah membuatkan wilayah mereka dengan baik. Nah kalau mereka bisa pindah ditempat yang nyaman, bisa mencari rejeki, saya rasa itu salah satu kemanfaatan dari percepatan pembangunan seperti itu,” pungkas Hendi. (ksm)