Jangan Ada Sweeping Selama Ramadhan di Semarang

Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melarang keras adanya aksi sweeping dari organisasi kemasyarakatan (ormas) tertentu selama bulan Ramadhan di Kota Semarang.

“Kalau di bulan ramadhan, isu yang paling sering kita dengar adalah istilah “sweeping”, yang puasa merasa tidak dihargai yang tidak puasa, yang tidak puasa mau berjualan juga merasa diganggu sama beberapa kelompok yang berpuasa. Saya ingin menyampaikan, harapan kita semuanya, semua saling menghormati,” tegas pria yang akrab disapa Hendi usai menjalankan sholat isyak dan sholat tarawih di Masjid Agung Kauman, Kota Semarang.

Hendi berharap bagi yang tidak berpuasa wajib menghormati yang berpuasa, sebaliknya yang berpuasa wajib menghormati yang tidak berpuasa.

Advertisement

“Kalau kemudian, kita tahu ada beberapa tempat yang tidak layak buka di bulan ramadhan, maka saya perlukan informasi dari bapak ibu sekalian. Sampaikan kepada pemerintah, maka kita akan komunikasikan dengan pihak kepolisian untuk menegur secara keras atau melakukan penutupan tempat tersebut,” ujarnya.

Hendi tidak ingin bulan suci di Kota Semarang ini dinoda dengan kejadian yang merugikan bersama masyarakat Kota Semarang dan mengurangi makna dari ibadah puasa sendiri.

“Tidak perlu kita sweeping-sweepingan, nanti malah geger-gegeran gonthok-gonthokan, panjenengan juga akan berkurang pahalanya. Jangan ada sweeping yang dilakukan ormas atau kelompok lainnya, serahkan saja kepada pihak kepolisian lewat kami,”jelasnya.

Hendi menyatakan jika selama bulan puasa, pihaknya bersama Polrestabes Semarang akan mewaspadai penjualan minuman keras selama bulan puasa karena itu godaan-godaan yang kita harus atasi.

“Selain itu tentu saja, jangan main hakim sendiri. Mungkin ada tempat karaoke buka sampai subuh jualan minuman keras, nah itu pasti masuk di dalam rambu larangan. Laporkan kepada kami, akan koordinasikan dengan kepolisian, kita akan atasi supaya Rmadhan di Kota Semarang berjalan sejuk, kondusif dan aman, umat muslim dapat menjalankan ibadah dengan baik,” tandasnya.

Selain itu, Hendi berharap bahwa bulan Ramadhan ini menjadi momentum yang luar biasa, pada saat sebelumnya pemilu raya, berjalan dan telah selesai pada 17 April yang lalu.

“Di tingkat beberapa daerah ekses dari pemilu raya masih bisa dirasakan. Tapi Alhamdulillah di Kota Semarang, semua berjalan dengan kondusif. Kita berharap, momentum Ramadhan ini akan mempersatukan seluruh warga Kota Semarang, khususnya umat muslim. Mari kita jaga persatuan, yang kemarin ada beda pandangan, hari ini tidak perlu,” harapnya.

Hendi menambahkan, jika kemarin saat gelaran pemilu raya ada bully-bully, hari ini tidak perlu, karena di bulan Ramadhan ini, diharapkan kita saling mengasihi, saling berbuat baik dan saling supports antar sesama umat muslim.

“Kalau dulu beda pilihan saling ngenyek (mengejek) dianteri kolak saja, itu berkah bagi panjenengan atau dianter buka puasa itu pahaka bagi panjenengan. Nggak perlu gonthok-gonthokan. Kekuatan Kota Semarang, karena panjenengan mempunyai rasa tenggang rasa yang tinggi, saling menghirmati dan saking toleransi sehingga Kota Semarang kedepan akan menjadi kota yang semakin hebat,” pungkas Hendi. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement