Semarang, UP Radio – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang meminta KPU Kota Semarang memantau dan meneliti ulang adanya laporan dari masyarakat tentang penggembosan suara caleg di Dapil 6 Semarang Selatan. Dimana hal itu dilakukan di satu partai yaitu Gerindra.
Anggota Komisi A DPRD Kota Semarang, Sovan Haslin Pradana, mengatakan jika laporan masyarakat tersebut langsung diterima pihaknya pada Rabu (1/5) petang. Dikatakan Sovan, dari data yang dilampirkan dalam laporan tersebut, pihaknya menduga ada upaya penggembosan suara caleg-caleg di Dapil 6.
“Ini terjadi hanya di Partai Gerindra penggembosan ini oleh salahsatu caleg dan ini terlihat dari data-data DA 1 dan DAA 1 yang disampaikan ke Komisi A,” ujar Sovan.
Lebih rinci ia menjelaskan jika di Dapil 6 ada terjadi pelonjakan suara yang tinggi dari salahsatu Caleg Gerindra.
“Contohnya yang pelonjakan suara salahsatu caleg itu terjadi di Kelurahan Wonodri Dapil 6,” katanya. dimana Caleg nomer urut 7 mendapatkan suara 647 di form DA 1. Padahal di form DAA 1 total suaranya hanya 77.
Setelah ia meneliti suara di masing-masing TPS di Dapil 6, Caleg nomer urut 7 dari Partai Gerindra itu banyak mendapatkan suara kosong. Dari data yang dilaporkan masyarakat ke Komisi C tersebut juga menjelaskan jika suara Caleg nomer urut 3 Partai Gerindra di Dapil 6 yang paling banyak digembosi.
“Caleg nomer 3 Gerindra di Dapil 6 dari form DA 1 mendapatkan suara 495, namun di DAA 1 menjadi 236, ratusan suara hilang. Itu juga terjadi di semua caleg Gerindra di dapil itu,” katanya.
Menurutnya, jika kesalahan penginputan data hanya di satu Caleg, pastinya suara total dari partai dan caleg lain akan bertambah.
“Ini tidak, hanya satu caleg yang bertambah dan yang semuanya berkurang,” ujarnya. Adanya dugaan praktik penggembosan suara tersebut, lanjutnya, akan segera dikomunikasikan dengan KPU Kota Semarang.
Komisi C akan segera memanggil Ketua KPU Kota Semarang untuk diklarifikasi terkait dengan adanya dugaan kecurangan penggembosan suara caleg itu. Menurut Sovan, apabila terbukti penggembosan dilakukan, demokrasi benar-benar tercoreng.
“Apalagi, di pemilu kemarin banyak memakan korban , ini kalau ditambah dengan adanya aksi penggembosan suara ini pastinya tidak menghargai pengorbanan teman-teman petugas,” tuturnya. (ksm)