Semarang, UP Radio – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Semarang mengklaim memenangi 19 kursi DPRD Kota Semarang. Hal itu menyusul perolehan suara partai berlambang kepala banteng itu pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 di Kota Semarang.
Ketua PDI Perjuangan (PDIP) Kota Semarang sekaligus Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, optimis partai yang dipimpinnya bakal mendapatkan 19 kursi di DPRD Kota Semarang. Ia juga yakin mampu memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin dengan persentase minimal 75%.
Hendi menjelaskan target tersebut berdasarkan simulasi perhitungan ‘saint lague murni’ yang dilakukan oleh PDIP Kota Semarang, serta perhitungan proyeksi pemilihan kepala daerah hingga presiden di Kota Semarang.
Ia juga optimis targetnya akan tercapai. Dijelaskan olehnya, data ‘real count’ yang dikumpulkan oleh internal PDIP Kota Semarang mampu mendominasi perolehan suara Pemilu 2019 di Kota Semarang dengan persentase 36,10%.
Sedangkan untuk pemilihan presiden, pasangan capres dan cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin mampu meraih 77,98% suara pemilih di Ibu Kota Jawa Tengah. Melalui perolehan suara PDIP di Kota Semarang sebesar 36,10% berdasarkan perhitungan ‘saint lague murni’, lanjutnya, PDIP berhasil mendudukan 19 orang perwakilannya di kursi DPRD Kota Semarang.
“Alhamdulillah suara PDI Perjuangan merata di setiap dapil sehingga persentase perolehan suara di tingkat Kota Semarang tersebut dapat menghasilkan 19 kursi,” ujar Hendi dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Walaupun begitu, Hendi enggan menyatakan bahwa perhitungan yang dilakukan oleh internal partainya sebagai hasil pasti pada Pemilu 2019 di Kota Semarang.
“Sekali lagi ini masih sebatas versi internal, di mana merupakan prediksi perhitungan kami hingga hari ini dan tentu saja tidak dapat dikatakan sebagai sebuah hasil pasti,” tegasnya.
“Hari ini pun saya bersama seluruh caleg, struktural partai, kader, relawan, sampai simpatisan PDI Perjuangan di Kota Semarang masih tetap menunggu hasil resmi dari KPU,” katanya
Sementara itu, pengamat politik Universitas Diponegoro Teguh Yuwono mengatakan jika melejitnya suara PDIP Kota Semarang merupakan representasi menguatnya ‘political trust’ masyarakat.
“Di samping itu, faktor sinergitas caleg PDI Perjuangan Kota Semarang yang bekerja sesuai arahan ketuanya, baik dalam hal sinkronisasi wilayah maupun penguatan peran PDIP sebagai partai pengusung utama Jokowi di pilpres juga berdampak besar,” ucapnya.
Teguh memprediksi jika tren penguatan PDI Perjuangan Kota Semarang yang meningkat sekitar 25% pada Pemilu 2019 akan berkorelasi pada Pemilukada di Kota Semarang, minimal hingga 2024.
“Tren peningkatan suara yang jelas terlihat pada Pemilu 2019 ini akan meningkat terus dan menjadi modal utama untuk menghadapi Pemilukada di tahun-tahun depan. Saya rasa kepemimpinan PDIP di Kota Semarang cukup efektif sehingga kepercayaan publik kepada calon dari PDIP sangat besar,” pungkasnya. (ksm)