Permudah Izin Lokasi Film, Hendi Ingin Semarang Lebih Ngetop

Semarang, UP Radio – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menunjukkan kecintaannya terhadap karya film sineas Indonesia, Hendi sapaan akrabnya, mengajak keluarganya menyaksikan penayangan film Ave Maryam di Bioskop E-Plaza Semarang.

Ditemani istri tercintanya, Krisseptiana dan Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Hendi sapaan akrabnya nonton bareng (nobar) film besutan sutradara Ertanto Robby Soediskam itu.

Hendi pun memberikan apresiasi untuk film berdurasi 74 menit ini. Pasalnya, syuting film dilakukan di Kota Semarang.

Advertisement

Sejak awal hingga akhir, scene film ini diwarnai eksotisme berbagai sudut bangunan tua di Kota Semarang, seperti Lawang Sewu dan sejumlah bangunan di kawasan Kota Lama.

“Film ini mampu membawa Kota Semarang lebih ngetop,” kata Walikota yang juga merupakan politisi PDI Perjuangan itu usai menonton.

Menurutnya, film ini merupakan jenis film berat. Untuk bisa memahaminya diperlukan konsentrasi penuh. “Ini berat sekali, butuh konsentrasi penuh untuk bisa mengetahui alur hingga isinya,” ungkapnya.

Namun, orang nomor satu di Kota Semarang tersebut menyampaikan apresiasi besar untuk film Ave Maryam. Bahkan film ini juga mampu menggairahkan perfilman Indonesia.

“Hari pertama pemutaran, ada 12.000 penonton. Film Indonesia harus menjadi tuan rumah. Media harus bisa bercerita kehebatan film. Sehingga industri film bergairah,” katanya.

Sementara itu, Sutradara Ertanto Robby Soediskam sangat terkesan selama proses pembuatan film layar lebar di Kota Semarang.

“Pertama kali datang langsung jatuh cinta. Indah banget. Tidak hanya berbagai bangunan heritage, tapi juga kehidupan yang beragam. Ada satu keluarga agamanya berbeda-beda,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Kota Semarang sangat welcome untuk memberikan kemudahan perizinan saat dilakukan syuting.

“Pemerintahnya sangat mendukung perfilman nasional, sangat membantu pengurusan izin. Selain itu, kami juga bekerjasama dengan PT KAI untuk penggunaan Lawang Sewu,” ungkapnya.

Selain memiliki latar belakang Kota Semarang, film Ave Maryam juga melibatkan aktris cilik asli dari Kota Semarang.

Nathania Angela Widjaja (10), merasa bangga menjadi salah satu pemeran dalam film besutan sutradara Ertanto Robby Soediskam itu. Ia mengaku sangat senang bisa berkolaborasi dengan sederet aktris nasional.

Seperti Maudy Koesnaedi (Maryam), Tutie Kirana (Monic), Chicco Jerikho (Romo Yosef), Joko Anwar (Martin), Olga Lydia (Mila), dan Febby (Rebeca).

Nathania berperan sebagai Dinda, seorang bocah kecil pengantar susu. Ia mengaku tak menemui kendala saat proses syuting.

“Hanya saja, kesusahan hafalin dialog. Bawa susunya agak berat (adegan dalam film), tapi nggak apa-apa,” kata Nathania.

Menurutnya, ini menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. “Sangat bangga, selain bisa belajar mengolah akting dan peran, ini juga menjadi pengalaman yang mungkin tidak bisa terlupakan,” tuturnya.

Kedepan, lanjut Nathania, ia ingin lebih serius menggeluti dunia akting, oleh karena kesempatan bermain bersama dengan aktor dan aktris nasional di film Ave Maryam merupakan kesempatan emas untuk memulai karirnya.

“Akan belajar-belajar terus. Melalui film Ave Maryam ini mendapat banyak pengalaman. Senang sekali bisa banggain ayah sama bunda,” imbuhnya.

Film ini mengangkat cerita tentang kehidupan biarawati dan pastor yang terlibat cinta terlarang. Mereka harus diuji dalam pengabdian, ketulusan dan kejujuran sebagai manusia biasa yang bisa jatuh cinta. Hal itu bertentangan dengan profesi keduanya, yakni sebagai biarawati dan pastor. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement