Semarang, UP Radio – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang mengadakan simulasi Pemilu 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Kelurahan Gunungpati, Minggu (24/3).
Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom mengatakan, tujuan simulasi ini untuk melihat gambaran pelaksanaan pemilu yang sebenarnya dan memprediksi durasi waktu pemilihan dan penghitungan suara. Simulasi ini juga dalam rangka meminimalisir kesalahan yang bisa saja terjadi saat hari H pelaksanaan.
“Nanti setelah simulasi kami ada proses evaluasi hal apa saja yang perlu ditindaklanjuti atau perbaiki kedepan sehingga ketika pelaksanaan pemilu sebenarnya kami sudah bisa meminimalisi kesalahan yang ada,” jelas Nanda, sapaan Ketua KPU Kota Semarang.
Hasil evaluasi simulasi akan disampaikan kepada setiap Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan diteruskan kepada seluruh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Alasan pemilihan tempat simulasi di TPS Kelurahan Gunungpati karena pihak KPPS di kelurahan tersebut sudah sangat siap menyambut pesta demokrasi ini.
“Kami sebenarnya menawarkan ke seluruh kecamatan. Setelah kami melakukan survei hasilnya jatuh ke sini,” jelasnya.
Nanda juga melibatkan aparat kepolisian, PPK, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang agar mereka dapat melihat mekanisme pemilu mengingat hal ini penting untuk diketahui sehingga mereka bisa memperlakukan hal yang sama di 4.542 TPS nantinya.
“Kami berusaha menciptakan pemilu yang kondusif, semacam hajatan, datang bahagia dan pulang juga bahagia. Hasilnya bisa membahagiakan kota ini,” kata Nanda.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi turut hadir dalam pembukaan Simulasi Pemilu 2019. Dia mengapresiasi upaya KPU dalam menyelenggarakan acara ini. Upaya ini bisa membuat KPU dan pihak lain yang terlibat dalam pemilu terlatih saat hari H nanti. Disisi lain, kegiatan ini juga mengedukasi masyarakat agar mengerti prosedur yang harus dilakukan pada 17 April mendatang.
“Masyarakat sendiri akan mengerti pukul berapa datang, lalu dipanggil untuk nyoblos, seperti apa nantinya karena nanti ada lima surat suara yang harus dicoblos,” jelas Hendi.
Jika petugas dan masyarakat sudah terlatih, dia yakin mereka siap menghadapi pesta demokrasi pemilihan presiden dan legislatif.
Dalam kesempatan itu, Hendi juga mengimbau warga untuk benar-benar meluangkan waktunya pada saat hari H dan menghindari adanya money politics
“Pesan saya sempatkan datang. Kalau punya janjian, bisa janjian habis nyoblos, kalau punya acara keluarga, jangan lupa nyoblos dulu. Selain itu, aturan sudah sangat ketat. Tidak usah merewes calon-calon yang memberikan uang karena money politics dilarang,” tegasnya. (ksm)