Dewan: Perlu Kurikulum Tangguh Bencana Untuk Sekolah di Semarang

Semarang, UP Radio – Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menilai kurikulum tangguh bencana untuk sekolah rawan banjir harus segera dibuat.

“Dua tahun lalu saya ikut focus group discussion mitigasi, penanganan dan penanggulangan bencana alam pada siswa siswi dari SMK Jateng dan Terang Bangsa,” paparnya.

“Harapannya Dinas Pendidikan Kota Semarang bentuk kurikulum terkait sekolah tangguh bencana pada sekolah yang berpotensi terkena bencana,” tambahnya.

Advertisement

Kurikulum tangguh bencana menurut Laser dapat dikonsultasikan dengan BPBD Kota Semarang.

Dalam kurikulum tersebut perlu ada pelajaran praktik terkait simulasi bencana. “Di beberapa sekolah semisal malah SMK Terang Bangsa sudah menyiapkan dapur umum di area sekolah mereka untuk penampungan korban bencana,” papar dia.

Ia juga mengimbau BPBD Semarang terus melakukan pelatihan penanganan bencana di sekolah-sekolah, mulai tingkat dasar hingga menengah atas.

Terutama sekolah yang rawan terkena bencana termasuk banjir. “Harapan kami Disdik Semarang membuat kurikulum khusus dan program kegiatan terkait kegiatan penanganan bencana,” urai dia.

Menurut Laser, menumbuhkembangkan kesadaran ke siswa, kepala sekolah dan guru terkait sadar bencana sangat penting. Potensi bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja.

Sebelumnya Gunawan Saptogiri, Kepala Disdik Semarang menuturkan ada tujuh sekolah di Semarang potensial terkena rob.

Apalagi ujian nasional untuk SMP berlangsung di musim penghujan, yakni 22-25 April 2019. Sedangkan ujian untuk SD berlangsung 2-4 Mei 2019. “Kemungkinan hujan besar masih ada,” paparnya.

Tujuh sekolah terdiri dari empat sekolah dasar (SD) dan tiga sekolah menengah pertama (SMP). Di antaranya menurut Gunawan SD Muktiharjo Kidul 01, SD Muktiharjo Kidul 02, SD Tlogosari Wetan 01, SD Pedurungan Kidul 04, SMPN 34 Semarang, SMPN 20 Semarang dan SMPN 6 Semarang.

“Untuk pelaksanaan UNBK di sekolah-sekolah yang potensial terserang rob kami awasi terus,” ujar Gunawan.

Menurutnya terjangan rob juga bisa merusak fasilitas UNBK apabila berlangsung sebelum ujian dilaksanakan.

Disdik akan memperbaiki fasilitas UNBK di sekolah setempat apabila rusak akibat rob. “Tentu akan kita perbaiki, untuk sarana prasarananya,” ujar Gunawan.

Disinggung terkait lama perbaikan sarpras, menurut Gunawan tergantung kondisi di lapangan. Apabila genangan rob sangat tinggi maka penanganan membutuhkan waktu yang lebih lama.

Tetapi Gunawan bertekad perbaikan akan berlangsung secepatnya, agar pelaksanaan ujian tak terkendala. (ksm)

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement