Semarang, UP Radio – Meski banyak perusahaan berskala Nasional di Jawa Tengah, namun minat untuk menjadi Emiten di pasar modal masih sangat rendah.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong perusahaan-perusahaan di daerah, terutama di Jawa Tengah memanfaatkan pembiayaan dari Pasar Modal dalam pengembangan bisnisnya.
“Pasar modal dapat menjadi alternatif utama perusahaan yang membutuhkan pendanaan, guna percepatan pertumbuhan perusahaan. Dengan memanfaatkan pasar modal berbagai pendanaan yang diperlukan akan kita fasilitasi semua,” ujar Hoesen saat melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal di Semarang, Kamis (14/3).
Selain itu, lanjut Hoesen, sejumlah keuntungan bisa didapatkan setiap perusahaan jika menjadi perusahaan terbuka di Pasar Modal. Misalnya, peningkatan financial, kredibilitas dan reputasi perusahaan itu.
Ia mengakui diperlukan proses Panjang untuk terus menumbuhkan kesadaran pelaku usaha untuk berubah menjadi perusahaan terbuka.
Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi menambahkan, di Jateng hingga saat ini telah ada 10 emiten saham dan 1obligasi yang melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
“Di Jateng ada sekitar 10 perusahaan potensial yang berminat menjadi perusahaan terbuka. 10 perusahaan yang berminat untuk menjadi perusahaan terbuka diantaranya dari bisnis properti, consumer goods dan perhotelan,” bebernya.
Dirinya berharap, tidak hanya 10 perusahaan itu saja yang melakukan IPO, namun lebih banyak perusahaan lagi di Jateng yang go publik, mengingat jumlah perusahaan di provinsi ini sangat banyak. “Kami targetnya sebanyak-banyaknya,” pungkasnya. (shs)